Rabu, 08 Juni 2022 - 22:48 WIB
Wanita politisi India, Nupur Sharma.(foto: Bantenraya.com)
Artikel.news, New Delhi - Umat Islam di seluruh dunia marah akibat ulah seorang wanita politisi India bernama Nupur Sharma.
Politisi dari Partai Bharatiya Janata (BJP) India dengan sengaja menghina Nabi Muhammad SAW.
Sontak penghinaan dan pelecehan yang dilakukannya membuat seluruh dunia marah, khususnya umat Islam.
Setelah mendapat banyak tekanan politisi berusia 37 tahun ini langsung ditangguhkan oleh partainya BJP.
Pernyataannya di sebuah acara televisi telah memicu pertikaian dan mendapat reaksi keras dari negara-negara Teluk, seperti diberitakan Indian Express, yang dilansir dari Posbelitung.co, Rabu (8/6/2022).
Terkait kasus tersebut, kemarahan diplomatik dari negara-negara Teluk menyusul pernyataan kebencian terhadap Sharma sebagai bagian dari tumbuhnya Islamofobia di India.
Sementara Qatar, Kuwait dan Iran memanggil Duta Besar India di sana, seruan diberikan di media sosial untuk memboikot produk India.
Sharma kemudian tanpa syarat menarik pernyataan kontroversial itu dan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter dan Instagram bahwa dia tidak pernah berniat untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun.
Profil Nupur Sharma
Nupur Sharma adalah advokat dan pemimpin BJP terkemuka. Dia lahir di New Delhi, 23 April 1985.
Nupur Sharma menempuh pendidikan di Delhi Public School (DPS), Mathura Road, New Delhi dan melanjutkan ke B.A. Economics (Hons.) dari Hindu College of University of Delhi, dikutip dari NDTV.
Dia juga memperoleh gelar Sarjana Hukum (LL.B.) dari Fakultas Hukum, Universitas Delhi.
Sharma kemudian melanjutkan studi LLM di London School of Economics.
Dia telah aktif dalam politik sejak hari-harinya di perguruan tinggi dan juga kemudian menjadi Presiden Persatuan Mahasiswa Universitas Delhi (DUSU).
Telah terlibat politik sejak kuliah
Sharma bergabung dengan Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP), sayap mahasiswa yang berafiliasi dengan RSS, sebagai mahasiswa Delhi University (Hindu College).
Dia memenangkan kursi presiden serikat mahasiswa pada tahun 2008.
Selama masa jabatannya, dia memimpin sekelompok anggota ABVP yang mencela SAR Geelani dalam seminar fakultas tentang 'Komunalisme, Fasisme dan Demokrasi: Retorika dan Realitas'.
Dia juga bekerja sebagai Ambassador untuk Teach For India dari Juli 2009 hingga Juni 2010.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |