Selasa, 22 Februari 2022 - 19:41 WIB
Ilustrasi banjir di Kota Makassar.
Artikel.news, Makassar - Hujan terus menerus yang terjadi selama beberapa hari terakhir di Kota Makassar membuat terjadinya banjir di sejumlah tempat.
Salah satunya di Perumnas Antang yang ketinggian airnya mencapai 60 cm. Akibatnya puluhan warga di tempat tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar menyebutkan bahwa ada 80 orang yang mengungsi, yang terdiri dari 21 keluarga dengan orang dewasa, ibu hamil, balita, dan lansia.
Sebagian berdomisili di blok 10 perumnas antang. Sedangkan Lokasi pengungsian adalah Masjid Jabal Nur.
Kepala pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin saat dikonfirmasi mengungkap penyebab banjir.
Salah satunya, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir seperti prediksi BMKG. Hal itu membuat aliran sungai meluap.
"Itu melimpasnya sungai kajenjeng menimbulkan genangan dan banjir," ujarnya, dilansir dari Sonora.id, Selasa (22/2/2022).
Ketinggian air dilaporkan bervariasi. Khusus di poros jalan kecaping berkisar 50 sampai 60 centimeter.
"Akses masih dapat dilalui dengan roda 2 dan 4 untuk namun dengan kategori kendaraan tinggi," jelas Hendra.
BPBD memprediksi jumlah pengungsi masih akan bertambah jika kondisi hujan terus terjadi. Sejauh ini, pihaknya masih berupaya mendata jumlah warga yang kemungkinan terdampak banjir.
"Kita siagakan 70 personel dengan peralatan perahu karet, ambulans, truk dan mobil lapangan," jelasnya.
Sejauh ini, Makassar telah menetapkan status siaga banjir menyusul intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Hendra menambahkan, pemantauan wilayah berpotensi bencana saat ini dimaksimalkan melalui fungsi carester di wilayah masing-masing.
"Sesuai dengan informasi yang diteruskan BMKG ke BPBD, status kita siaga," jelasnya.
BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan cuaca dini untuk Sulawesi Selatan. BMKG menyebutkan jika hingga 23 Februari mendatang, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di Makassar dan sejumlah daerah lainnya di Sulsel.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |