Rabu, 02 Februari 2022 - 14:03 WIB
Hamparan hutan di lokasi calon IKN baru di Kaltim.(foto: Antara)
Artikel.news, Jakarta - Kajian mendalam atas dokumen resmi pemerintah mengungkap sejumlah nama politisi nasional dan lokal yang diduga kuat akan mendapat keuntungan dari pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Kajian yang dilakukan selama lebih dari tiga bulan ini dilakukan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari; JATAM Nasional, JATAM Kalimantan Timur, WALHI Nasional, Walhi Kalimantan Timur, Trend Asia, Forest Watch Indonesia, Pokja 30, dan Pokja Pesisir dan Nelayan.
Hasil kajian dari koalisi masyarakat sipil ini telah dipublikasikan pada Desember 2019 lalu.
Program Director Trend Asia, Ahmad Ashov Birry mengatakan, jika dilihat dari ring satu dan ring dua IKN, terdapat konsesi yang didominasi oleh Sukanto Tanoto dan Hashim Djojohadikusumo. Lalu diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya yang terkait dengan 158 konsesi tambang, sawit hingga hutan.
"Yang kami gunakan kerangka teorinya, poin pentingnya adalah konflik kepentingan," ujar Ashov dalam diskusi bertajuk "Ibu kota baru untuk siapa" Narasi Institute, yang dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (2/2/2022).
Hashim Djojohadikusumo juga tercatat sebagai Komisaris Utama PT International Timber Corporation Indonesia Kartika Utama yang diberikan IUPHHK-HA seluas 173.395 hektar dan tepat berada di ring dua IKN. Seperti diketahui, Hashim adalah adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Lalu, ada Rheza Herwindo, anak dari Setya Novanto (mantan Ketua Umum Partai Golkar, terpidana korupsi e-KTP). Namanya tercatat di dalam tiga perusahaan tambang batu bara yakni PT Eka Dwi Panca, PT Mutiara Panca Pesona, dan PT Panca Arta Mulia Serasi.
Perusahaan-perusahaan milik keluarga mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ini ditemukan berada di ring dua lokasi IKN.
Selain itu, ada nama Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Pemilik perusahaan tambang batu bara ini terhubung melalui perusahaan PT Toba Group yang anak grupnya antara lain PT Adimitra Baratama Nusantara, PT Trisensa Mineral Utama, PT Kutai Energi, PT Indomining dan kebun sawit PT Perkebunan Kaltim Utama I yang seluruhnya berada di ring tiga IKN.
Perusahaan-perusahaan milik Luhut ini meninggalkan 50 lubang tambang yang menganga dan diduga akan mendapat keuntungan pemutihan dosa dari kewajiban reklamasi.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |