Senin, 31 Januari 2022 - 15:53 WIB
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat
Artikel.news, Beijing - China memperingatkan Amerika Serikat akan ancaman perang kedua negara jika Paman Sam mendukung Taiwan.
Duta Besar China untuk AS yang telah memperingatkan bahwa Beijing dan Washington kemungkinan besar ditakdirkan untuk berperang.
Pemicunya jika Amerika Serikat mendorong Taiwan untuk mencari kemerdekaan, menggambarkan Taipei sebagai "kotak bahan bakar terbesar" dalam hubungan antara kedua negara.
“Jika pihak berwenang Taiwan, yang didorong oleh Amerika Serikat, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar akan melibatkan China dan Amerika Serikat, dua negara besar, dalam konflik militer,” kata duta besar Qin Gang dalam sebuah wawancara radio dengan NPR yang disiarkan pada hari Jumat (28/1/2022).
Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Senin (31/1/2022), yang melansir Rusia Today, komentar itu muncul dalam wawancara empat mata pertama Qin dengan outlet media Amerika sejak dia menduduki jabatannya di Washington Juli lalu.
Dan seperti yang dicatat oleh NPR yang didanai negara, peringatannya sangat blak-blakan bagi para pejabat China, yang biasanya berbicara tentang titik nyala potensial dalam hubungan AS-China secara tidak langsung.
Misalnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi awal pekan ini mengatakan kepada mitranya dari AS, Antony Blinken, bahwa Washington harus “berhenti bermain api dalam masalah Taiwan.”
Biarkan saya menekankan ini,” kata duta besar Qin kepada NPR. “Masalah Taiwan adalah masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat.” Dia mengatakan China menganggap Taiwan sebagai wilayah "suci", dan Beijing memiliki opsi untuk menyatukan kembali melalui kekuatan jika pemerintah Taiwan secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.
Qin bersikeras bahwa pemerintah China tidak ingin menyerang Taiwan. “Orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan adalah orang Cina, jadi kami adalah rekan senegaranya. Jadi hal terakhir yang harus kita lakukan adalah bertarung dengan rekan senegaranya, dan kita akan melakukan yang terbaik dengan ketulusan terbesar untuk mencapai reunifikasi damai.”
Sikap resmi Washington tentang masalah ini adalah bahwa ia tetap berkomitmen pada kebijakan "Satu China" , yang berarti tidak mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.
Tetapi seperti yang dikatakan seorang pejabat Pentagon dalam kesaksiannya kepada Kongres tahun lalu, AS yakin China memiliki rencana untuk mengambil Taiwan dengan paksa dan melihat memperkuat pertahanan Taipei sebagai “tugas mendesak.”
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |