Senin, 27 Desember 2021 - 21:52 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Artikel.news, Kupang - Seorang pria di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), meregang nyawa usai dihakimi massa.
Pria berusia 40 tahun berinisial GDW ini dihakimi massa setelah membunuh ibunya dan melukai adik tirinya.
Pria tersebut diduga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sedangkan korbannya adalah Paulina Pati Bebe (65) dan Margareta A Kaka (26).
Pelaku dan korban diketahui masih memiliki hubungan keluarga. Paulina merupakan ibu tiri pelaku, sedangkan Margareta adik tirinya.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (27/12/2021), insiden nahas yang menimpa korban terjadi di Kampung Bikarara, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya, pada Kamis (23/12/2021).
Kejadian itu bermula ketika suami Paulina, Yosef Pindul (69), yang sedang tidur, mendengar teriakan minta tolong dari istrinya.
Mendengar itu, Yosef lalu bangun dan mendapati istri dan anaknya sudah mengalami luka sabetan senjata tajam.
Yosep melihat S memegang parang dan berdiri pada sudut rumah. Selanjutnya, Yosef keluar rumah dan memberitahu masyarakat sekitar tentang kejadian itu.
Akibat kejadian ini, Paulina meninggal dunia dan Margareta yang tengah mengandung tujuh bulan kritis. Margareta pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Karitas Waitabula, Tambolaka, untuk mendapatkan pertolongan.
Kasatserse Polres Sumba Barat Daya, Iptu R.E Bala, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan, Yosef kemudian meminta tolong kepada warga sekitar.
Massa selanjutnya melakukan pengepungan di rumah Yosef pada pukul 14.00 Wita. Mereka memancing pelaku untuk keluar dari rumah Yosef dengan cara membakar rumah.
Karena merasa terdesak akibat kobaran api, pelaku keluar dari rumah dengan membawa tombak dan parang.
"Massa menghabisi pelaku dengan melempari batu dan kayu ke tubuh pelaku hingga tewas," ucap Bala dikutip dari Pos-Kupang, Minggu (26/12/2021).
Bala melanjutkan, sebelumnya pelaku juga pernah membakar rumah milik warga sekitar.
Berdasarkan informasi sementara yang diperolehnya, tidak ada persoalan yang membuat pelaku naik pitam membunuh mama tirinya hingga tewas dan saudarinya dalam kondisi kritis.
Informasi diperoleh menyebutkan, tiba-tiba saja pelaku datang membawa parang lalu membacok mama tirinya dan saudarinya tanpa alasan yang jelas.
Ia menambahkan, untuk saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepala desa Mali Iha dan camat Kodi untuk mengimbau masyarakat tetap menjaga suasana aman dan damai.
"Percayakan penanganan persoalan itu sepenuhnya kepada aparat kepolisian," ujar Bala.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |