Jumat, 17 Desember 2021 - 13:31 WIB
Menurut data BPBD Selayar per Kamis (16/12/2021), sebanyak 4.838 orang mengungsi akibat gempa yang terjadi pada dua hari yang lalu.
Artikel.news, Selayar - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang terjadi di laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (14/12/2021), berdampak ke sejumlah daerah lainnya. Salah satunya ke Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, lebih dari 4 ribu warga Kabupaten Selayar terpaksa mengungsi akibat gempat tersebut.
Menurut data BPBD Selayar per Kamis (16/12/2021), sebanyak 4.838 orang mengungsi akibat gempa yang terjadi pada dua hari yang lalu.
"Mereka tersebar di 34 titik pengungsian di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena," kata Muhari dalam keterangan tertulis yang dilansir dari IDN Times, Jumat (17/12/2021).
Muhari kemudian memaparkan sebaran titik pengungsian warga. Di Kecamatan Pasimarannu berada di Mintu’u terdapat enam titik dengan jumlah penyintas terbanyak, yaitu 2.200 orang.
Sedangkan di Lambego terdapat enam titik dengan 900 orang, Lakawu terdapat tiga titik dengan 500 orang, Puncak Majapahit terdapat satu titik dengan 250 orang, Lamantu terdapat enam titik dengan 200 orang, dan Langundi terdapat satu titik dengan 50 orang.
"Pada Kecamatan Pasilambena, BPBD mengidentifikasi di Desa Lembangmatene satu titik 200 jiwa, Latokdo Timur satu titik 192 jiwa, Kalaotoa delapan titik 300 jiwa, Barumbung satu titik 46 jiwa," ucap Muhari.
Muhari menyampaikan, berdasarkan data BPBD, tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB itu. Namun, tercatat satu warga luka berat dan 96 lainnya luka ringan.
Selain pengungsian, gempa juga berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan, baik rumah warga maupun fasilitas umum.
"Antara lain rumah rusak berat 825 unit dan rusak ringan 502 unit. Sedangkan pada fasilitas umum, BPBD menyebutkan masjid rusak berat tiga unit, Pelabuhan rakyat rusak berat satu, rumah jabatan kades rusak berat satu, gudang rusak ringan dua. Di samping itu, sekolah lima unit dan satu balai pertemuan warga terdampak. Petugas pendataan masih mendata tingkat kerusakan keenam bangunan tersebut," jelasnya.
Sementara, Pusat Pengendalian Operasi BNPB juga memantau adanya pengungsian di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
Tercatat sebanyak 226 jiwa masih mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. Sedangkan di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT, satu warga mengalami luka ringan.
"Pascagempa Selasa kemarin, BPBD yang wilayah merasakan guncangan kuat bersiaga untuk mengantisipasi dampak gempa susulan. BPBD telah mengimbau warga yang kembali ke rumah untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk," tutur Muhari.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |