Selasa, 19 Oktober 2021 - 17:36 WIB
Ilustrasi rudal hipersonik
Artikel.news, Jakarta - Rudal hipersonik milik China menggemparkan Amerika Serikat. Meski begitu, China tidak mengakui bahwa pihaknya meluncurkan rudal dahsyat macam itu.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Minggu (17/10), fakta tersebut dilaporkan oleh laman berita Financial Times, yang mengutip dari 5 sumber yang tak disebutkan namanya.
Dalam laporan yang diterbitkan Sabtu (16/10) lalu, dikatakan militer China meluncurkan sebuah rudal di ruang orbit rendah. Rudal melesat sekitar 20 mil atau sekitar 32 kilometer.
"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar China, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya. Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap China sebagai tantangan nomor satu kami," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, dikutip dari Detik.com, Selasa (19/10/2021).
Rudal balistik terbang ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka. Sementara rudal hipersonik sulit dipertahankan lantaran terbang di ketinggian yang lebih rendah di atmosfer. Namun dapat mencapai target lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph). Rudal hipersonik juga lebih sulit untuk dilacak.
Diketahui, Paman Sam dan Rusia juga mengembangkan rudal hipersonik. Bahkan bulan lalu, Korea Utara mengaku telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan.
Yang bikin AS terkejut
Rudal hipersonik ini bikin terkejut AS karena mampu mengelilingi bumi sebelum melesat ke target. Kemampuannya bukan main-main.
Seperti dilansir dilaporkan Financial Times dan dilansir The Independent, Senin (18/10), rudal itu disebut membawa kendaraan luncur hipersonik yang mengudara melalui orbit rendah di luar angkasa sebelum meluncur ke bawah menuju targetnya.
"China menguji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus yang mengelilingi dunia sebelum melaju menuju targetnya, menunjukkan kemampuan luar angkasa canggih yang mengejutkan intelijen AS," sebut Financial Times dalam laporannya.
Laporan Financial Times itu didasarkan pada laporan lima sumber yang mengetahui uji coba rudal hipersonik China pada Agustus lalu. Tiga sumber yang mendapatkan informasi intelijen soal uji coba itu menuturkan bahwa rudal hipersonik China meleset dari target sekitar 24 mil atau 39 kilometer.
"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," ucap sumber keempat yang dikutip Financial Times dalam laporannya.
China bantah luncurkan rudal hipersonik
Ternyata, China membantah laporan bahwa pihaknya meluncurkan rudal hipersonik berkemampuan nuklir. China mengaku cuma menguji coba pesawat ruang angkasa.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (18/10/2021), pemerintah China mengeluarkan pernyataan bahwa laporan tersebut tidaklah akurat, dan latihan itu adalah uji teknologi yang dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi biaya peluncuran pesawat ruang angkasa.
"Menurut pemahaman saya, uji coba ini adalah uji pesawat ruang angkasa rutin, digunakan untuk menguji teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada wartawan.
"Ini dapat memberikan cara yang nyaman dan murah bagi manusia untuk menggunakan ruang angkasa untuk tujuan damai," tambahnya.
Ketika ditanya langsung apakah laporan FT tentang rudal hipersonik tersebut tidak akurat, Zhao menjawab "ya".
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |