Ahad, 12 September 2021 - 18:56 WIB
Seorang mahasiswi ditemukan tewas tergantung dalam rumahnya di Komplek Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
Artikel.news, Makassar -- Seorang mahasiswi ditemukan tewas tergantung dalam rumahnya di Komplek Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
Informasi yang dihimpun, mahasiswi itu berinisial QA (21). Ia merupakan mahasiswi aktif Universitas Hasanuddin (Unhas) yang ditemukan tewas tergantung pada Sabtu (11/9/2021) malam.
Mahasiswi semester enam jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unhas itu tewas tergantung dengan seutas tali jemuran warna biru.
Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Nurtjahyana yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, bahwa pihaknya menerima laporan itu dari warga sekitar
"Jad awalnya kami tenerima informasi ini dari salah satu warga bahwa ada penemuan orang yang gantung diri. Kemudian, anggota yang piket fungsi dan juga Resmob mendatangi lokasi ternyata benar di salah satu rumah itu ditemukan seorang perempuan yang tewas tergantung," kata Iptu Nurtjahyana saat dikonfirmasi via sambung Whatsapp, Ahad (12/9/21).
Adapun motif kejadian itu, kata Nurtjahyana, pihaknya saat ini belum bisa memberikan keterangan motif dan kronologi terkait kematian QA.
"Kalau motif dan kronologi kita belum bisa jelaskan saat ini kepolisian hanya menyita sebuah surat wasiat korban. Dan sejumlah saksi-saksi diperiksa apara kepolisian," katanya
Nurtjahyana juga mengaku bahwa pihaknya tidak sempat membawa korban untuk autopsi karena keluarga korban langsung membawa mayatnya ke kampung halamannya di Kabupaten Pangkep.
Adapun dugaan korban bunuh diri disebabkan deposit masalah asmara. Menurut Nurtjahyana, pihaknya masih mendalami keterkaitan surat wasiat korban QA.
"Meski mayat korban dibawah oleh keluarganya, tapi kami tetap selidiki motif kematiannya, melalui dari saksi-saksi dan barang bukti Yandi ditemukan," terang Iptu Nurtjahyana.
Diketahui, QA merupakan anak dari seorang perwira polisi berpangkat AKBP
Jasad QA dievakuasi langsung oleh ayahnya AKBP Andi Yunus Halid menggunakan mobil pribadi.
Perwira dua bunga melati yang tugas di Polda Sulbar itu membopong langsung jasad anaknya ke dalam mobil bersama beberapa kerabatnya.
Ia tampak begitu tegar, saat baru saja datang dan membawa anaknya ke luar rumah, tempat QA tewas tergantung.
Informasi yang beredar, korban diputuskan oleh pacarnya yang mengakibatkan korban sering berhalusinasi dan depresi.
Kedua bahwa kedua orang tua korban sudah bercerai dan masing-masing sudah berkeluarga. Setelah melihat wasiat yang ditulis oleh korban, kedua orang tua korban menolak untuk diotopsi dan membawa korban ke Pangkep untuk dikebumikan secara keluarga
Rencananya, jasad QA akan dibawa ke rumah duka di Jl Sukowati, Kabupaten Pangkep.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |