Jumat, 16 Juli 2021 - 16:18 WIB
Pulau Sommaroy
Artikel.news, Jakarta - Pulau Sommaroy terletak di negara Norwegia. Pulau ini cukup unik dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit.
Di pulau ini, warganya bisa menikmati matahari sepanjang siang dan malam. Meski sudah pukul 12 malam, matahari masih bersinar dengan terik. Makanya, warganya pun masih terus beraktivitas.
Dikutip dari Tribun-timur.com, Jumat (16/7/2021), pada tahun 2019 lalu, warga Sommaroy Island, ingin mendeklarasikan diri sebagai wilayah pertama di dunia yang tidak memiliki waktu atau yang sering disebut zona bebas waktu (time free zone).
Dilansir dari situs National Public Radio (NPR), Sommaroy Island berbeda dengan negara atau kepulauan lainnya.
Sinar matahari terus bersinar di kawasan ini, meskipun waktu sudah menunjukkan tengah malam.
Matahari selalu bersinar di Sommaroy sejak tanggal 18 Mei hingga 26 Juli atau sekitar 69 hari.
Hal ini terus terjadi tiap tahunnya dan matahari hampir tidak pernah tergantikan oleh bulan, meskipun malam tiba. Warganya pun enggan tidur.
Langitnya selalu cerah, sehingga warga Sommaroy hampir tidak bisa membedakan kapan malam tiba dan pagi datang, kecuali mereka memastikannya lewat jam.
Atas alasan inilah warga Sommaroy membuat petisi untuk ‘menghilangkan’ zona waktu di kawasan ini, dan mengajukannya ke parlemen Norwegia.
Sommaroy merupakan desa nelayan tua yang terletak sejauh 36 kilometer di bagian barat Kota Tromso, daerah Troms og Finnmark, Norwegia.
Sommaroy menjadi salah satu kawasan wisata favorit dan populer karena keindahan pantai serta pemandangannya.
Dikutip dari CNN, nama ‘Sommaroy’ jika diartikan memiliki makna ‘Summer Island’. Karena musim panas berlangsung hampir sepanjang tahun.
Letak geografis pulau ini berada di Lingkaran Arktik, sehingga jadwal waktunya menjadi tidak menentu.
Ada kalanya juga matahari tidak terbit sama sekali di Sommaroy. Yaitu mulai bulan November hingga Januari, daerah ini akan ditutupi kegelapan malam. Hal ini disebut malam kutub. Sehingga saat pagi tiba, rasanya akan tetap seperti malam.
Makanya, warga Sommaroy ingin terbebas dari zona waktu. Artinya, apa yang mereka lakukan sepanjang hari tidak bergantung kepada waktu. Mereka bebas tidur, bekerja, sekolah, atau melakukan aktivitas lainnya, tanpa memperhatikan jam.
Dalam New York Times disebutkan jika sebenarnya warga Sommaroy telah mengabaikan perhitungan jam selama beberapa dekade.
Mereka memutuskan untuk meninggalkan jam dan arlojinya di jembatan penyeberangan sebelum memasuki pulau ini.
Setelah beberapa dekade, baru sekitar 2019, mereka memutuskan untuk meresmikan kebiasaan mereka dengan berniat menghapus zona waktu di kawasan ini.
Mereka merasa jauh lebih fleksibel dan nyaman ketika beraktivitas tanpa memperhitungkan jam atau waktu.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |