Selasa, 15 Juni 2021 - 18:02 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Artikel.news, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajukan tambahan pagu indikatif tahun anggaran 2022 sebesar Rp500 miliar. Penambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf memerlukan penambahan alokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dilansir dari Merdeka.com, Selasa (15/6/2021).
Sebelumnya, Rancangan APBN Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2022 sebesar Rp3,8 triliun. Dengan adanya usulan tambahan ini akan membuat pagu indikatif menjadi sebesar Rp4,3 triliun.
Sandiaga menjelaskan, penambahan anggaran ini diperuntukkan bagi program kepariwisataan dan ekonomi kreatif dari Rp1,7 triliun menjadi Rp2,2 triliun. Bila usulan penambahan tersebut disetujui DPR, maka anggaran tambahan akan digunakan untuk program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Apabila usulan penambahan anggaran tersebut disetujui, akan kami pergunakan untuk mendukung program-program yang difokuskan untuk pemulihan sektor parekraf," kata mantan Wagub DKI Jakarta ini.
Adapun program-program tersebut yakni penguatan produk ekonomi kreatif, peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif, event daerah, dan desa wisata. Penambahan pagu indikatif ini nantinya akan dialokasikan untuk memperkuat program-program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh empat kedeputian di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Keempat deputi tersebut adalah Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan dengan tambahan pagu indikatif sebesar Rp60 miliar. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur mendapat tambahan anggaran Rp240 miliar. Kemudian Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp80 miliar, dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif sebesar Rp120 miliar.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menambahkan, ada beberapa langkah pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah disusun. Mulai dari revitalisasi destinasi dan peningkatan kepercayaan pasar, pemulihan permintaan pariwisata domestik, pemulihan permintaan internasional secara bertahap, dan melanjutkan pembangunan pariwisata sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).
"Revitalisasi destinasi akan terus dilakukan tentunya untuk penyiapan destinasi yang berkualitas. Sehingga ketika pasar siap destinasi kita juga siap," kata Angela.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |