Rabu, 09 Juni 2021 - 22:37 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengalami kejadian tak terduga pada Selasa (8/6/2021). Ia ditampar seorang pria saat melakukan kunjungan kerja ke Tan-l'Hermintage di luar kota Valence, Drome.
Artikel.news, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan komentar setelah insiden penamparan yang dilakukan seorang warga kepada dirinya di depan umum. Ternyata sang presiden tidak marah, ia malah memberi pernyataan mengejutkan.
"Saya baik-baik saja," katanya kepada surat kabar lokal Dauphine Libere dalam sebuah wawancara, sebagaimana dikutip AFP, Rabu (9/6/2021).
"Kita harus menempatkan insiden ini, dalam perspektif peristiwa yang terisolasi," tambahnya.
Karenanya, ia meminta persoalan ini tak menjadi perdebatan publik. Karena menurutnya sikap sejumlah individu itu tak pantas mendapat perhatian.
Sebelumnya, kejadian tak terduga dialami Macron pada Selasa (8/6/2021). Ia ditampar seorang pria saat melakukan kunjungan kerja ke Tan-l'Hermintage di luar kota Valence, Drome.
Dari video yang viral di Twitter, Macron kala itu tengah menemui kerumunan warga yang dibatasi garis pembatas guna menanyakan dampak pandemi Covid-19. Namun sayangnya, seorang pria yang hendak dirangkulnya justru memberikan tamparan ke wajah sebelah kirinya.
Paspampres pun langsung menarik Macron dari kerumunan warga. Pelaku penamparan itu langsung diamankan segera oleh petugas keamanan.
Pria itu sendiri sempat berteriak "A Bas La Macronie" atau Ganyang Macronia saat itu. Ia juga meneriakkan Montjoie Saint Denis", seruan perang tentara Prancis ketika negara itu masih monarki.
CNBC Indonesia melansir dari Reuters, dua orang ditangkap karena aksi itu. Identitas pelaku dan motif masih belum jelas. Namun slogan yang diteriakkan pelaku kerap digunakan kaum loyalis dan orang-orang sayap kanan di Prancis.
Meski insiden terjadi, beberapa menit kemudian, Macron kembali menemui barisan warga. Ia kembali berjabat tangan dengan massa.
Wali Kota Xavier Angeli mendesak keamanan Macron ditingkatkan. Perdana Menteri Prancis Jean Castex menilai penyerangan adalah penghinaan ke demokrasi.
Melansir media yang sama, Macron kerap dituding lawan politiknya sebagai bagian dari elite kaya yang jauh dari sosok yang memperhatikan warga. Ia sebelumnya adalah seorang mantan bankir.
Insiden ini bukan yang pertama kali dialami Macron di depan umum. Di 2016, ia pernah dilempar telur saat menjabat sebagai menteri ekonomi.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |