Rabu, 09 Juni 2021 - 19:31 WIB
Ilustrasi: Kantor Pusat Asabri
Artikel.news, Jakarta - Direktur Utama PT Asabri (Persero) R Wahyu Suparyono membuka sendiri buruknya pengelolaan perusahaan yang dipimpinnya. Hal itu lantaran adanya penunjukan staf ahli yang asal-asalan alias abal-abal.
Wahyu mengatakan, seminggu setelah dirinya ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi direktur utama, tercatat ada enam orang staf ahli yang dipecat. Sebab, penunjukan staf ahli tersebut tanpa persetujuan dewan direksi.
“Jadi direktur utama (sebelumnya) tanda tangan sendiri penunjukan staf ahli, ini berbahaya internal control installationnya jadi kolektif kolegial ini penting sekali di industri keuangan,” ujar Wahyu saat RDP bersama Komisi VI DPR, Rabu (9/6/2021), dikutip dari Okezone.com.
Untuk memperbaiki kinerja perusahan kunci utama yang dilakukan adalah menyelesaikan perkara integritas para pejabat perusahaan. Meskipun, para petinggi BUMN sudah dinyatakan lulus ujian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia menilai, uji kelayakan tersebut tidak menjamin dilakukan tindak pidana korupsi di internal BUMN.
Manajemen pun berharap, pihak seperti Polri, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung tetap memperketat proses pengawasan bagi Asabri. Upaya ini agar tindak pidana korupsi tidak kembali terulang.
“Jadi saya kira untuk membereskan PT Asabri itu integritas dulu diselesaikan, setelah itu yang nyolong-nyolong pasti sudah selesai,” ujarnya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |