Selasa, 11 Mei 2021 - 15:14 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto
Artikel.news, Makassar - Pemerintah Kota Makassar menganjurkan masyarakat menggelar shalat Ied, di luar masjid, ruang terbuka, lapangan komplek atau jalanan besar, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Kapasitas orang yang melakukan sholat Ied juga dibatasi, tidak boleh melewati dari 1.000 orang.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, shalat Ied dalam suasana pandemi ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan demi kesehatan dan keselamatan bersama.
"Ada tiga pilihan, kami berharap pilihan terbaik adalah di luar masjid seperti dilakukan di Al-Markas itu di masjid tapi dilakukan di luar masjid. Misalnya prediksinya rata-rata 500 atau 200 orang, ini tidak mungkin kecuali dijalanan bisa dipakai," ujar Danny Pomanto, Selasa (11/5/2021).
"Bisa di lapangan kompleks maupun jalan, kalau tidak ada lapangan, kalau ada jalan besar di samping masjid boleh digunakan," tambahnya.
Pengamanan sholat Ied akan dibagi tim mulai dari tingkat camat, lurah dan RT/RW bekerja sama dengan TNI/Polri dan tim Raika atau Satpol PP.
"Kami membagi tugas supaya ada konsetrasi tim, tim camat, lurah dan RT/RW memastikan seluruh prosedur acara dan tempat acara dan waktu," ungkap Danny.
Khusus untuk tim Master covid dan detektor Makassar Recover akan memastikan keberlangsungan kegiatan sholat ied, dan penyelenggaraan protokol kesehatan.
"Kemudian SKPD memastikan dua-duanya taat protokol kesehatan memastikan tidak ada kekurangan dalam penyelenggaraan," terang Danny.
Ia mengemukakan, untuk Satgas Raika akan mengatur, masuk dan keluarnya masyarakat saat sholat ied dan memastikan tidak terjadi desak desakan dan penumpukan orang.
"Memastikan bahwa keluar masuk tidak mengalami penumpukan. Sehingga butuh konsentrasi yang cukup besar, pihak Rt/Rw bekerjasama dengan TNI/Polri dan kalau tim satgas Raika kan jumlahnya hampir 1.000 orang itu akan disebar," jelasnya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |