Rabu, 05 Mei 2021 - 21:54 WIB
Mulai hari Kamis (6/5/2021) besok, ribuan aparat keamanan yang berasal dari kepolisian, TNI, dan satpol PP akan menjaga ketat pergerakan arus mudik di wilayah Sulsel.
Artikel.news, Makassar - Mulai hari Kamis (6/5/2021) besok, ribuan aparat keamanan yang berasal dari kepolisian, TNI, dan satpol PP akan menjaga ketat pergerakan arus mudik di wilayah Sulsel.
Secara khusus, di perbatasan antar daerah akan diperketat. Polda Sulsel menerjunkan 4.327 personel untuk berjaga di sejumlah titik perbatasan.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdysam mengatakan, ribuan personel polisi ini akan didukung TNI dan Pol PP. Operasi akan digelar dari tanggal 6 hingga tanggal 12 Mei 2021.
"Dari 24 titik ini kita siapkan 48 pos pengamanan yang diisi oleh personel gabungan dan 27 pos pemantauan," kata Merdysam usai menggelar apel siaga di Lapangan Karebosi, dikutip dari SuaraSulsel.id, Rabu (5/5/2021).
Titik penyekatan akan dilakukan di 24 wilayah, yaitu di tiap perbatas kabupaten atau kota. Kecuali untuk wilayah aglomerasi yakni Makassar, Maros, Gowa dan Takalar, tetap akan dijaga namun tidak ketat.
"Empat kota ini diberi kesempatan oleh pemerintah karena arus perpindahan (aktivitas warga) tiap hari karena satu bagian, sehingga tidak ada pembatasan pada wilayah tersebut. Tapi selain empat wilayah itu, akan pembatasan," jelas Merdisyam.
Menurut Merdisyam, di setiap titik penyekatan akan ditempatkan personel gabungan yang akan memeriksa tiap orang yang melintas.
Ada batasan yang diperbolehkam untuk keluar masuk suatu daerah. Misalnya, orang yang memang sedang bertugas atau pekerjaan sehari-harinya harus melintasi wilayah itu.
Merdisyam mengemukakan, pihaknya berupaya untuk melaksanakan operasi ini dengan pendekatan persuasif ke warga. Upaya penegakan hukum jadi langkah yang paling akhir jika ada warga yang membandel.
"Kita imbau, kita inginkan ada kesadaran masyarakat. Penegakan hukum itu yang paling akhir. Makanya kita perketat saja pengawasan. Termasuk untuk lokasi yang rawan kerumuman," ujarnya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pintu masuk Sulsel akan dibatasi mulai besok. Hanya untuk angkutan barang dan jasa dan perjalanan dinas yang dilonggarkan.
"Tentunya kalau dulu budaya mudik ada, kita sudah dua tahun ini tidak boleh. Masyarakat harus paham, saat ini bukan waktu yang tepat untuk mudik besar-besaran. Kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sudirman.
Menurutnya, penyebaran varian baru Covid-19 dari India saat ini jadi perhatian pemerintah. Di Jakarta sudah ditemukan kasus yang terkena varian baru itu.
Makanya kasus itu diupayakan tidak terjadi di Sulsel, makanya perbatasan diperketat. Apalagi, angka kesembuhan Covid-19 di Sulsel paling tinggi dibanding daerah lain. Makanya hal itu yang ingin dipertahankan.
"Kita tidak mau seperti India, dulunya cenderung turun semua tapi tiba-tiba meledak di tengah karena euforia kemudian kegiatan semuanya bermasalah," ujar Sudirman.
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |