Kamis, 22 April 2021 - 14:34 WIB
Mendagri Tito Karnavian dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto
Artikel.news, Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, kabinet di pemerintahannya akan dirombak usai mendapat lampu hijau dari Kemendagri.
"Beliau (Mendagri) menyampaikan bahwa jangan sekaligus, tiba - tiba dari Rt. Memang tidak mungkin sekaligus, memang ijinnya satukaligus prakteknya beliau punya arahan satu minggu ini, satu minggu itu," terang Danny di Balaikota usai rapat bersama Mendagri, Tito Karnavian, Kamis (22/4/2021).
Pemkot Makassar saat ini telah menggaungkan Makassar Recover dengan beberapa program termasuk meresetting semua kabinetnya.
"Semua, saya kan berbagi tugas nanti bersama ibu fatma nanti untuk mengawal semua resetting pemerintahan," ujar Danny.
Danny mengatakan, jauh sebelumnua rencana tersebut telah disampaikan kepada Mendagri untuk memperluat konsep Makassar Recover.
"Sudah sebelum datang kesini, beliau datang kesini memperkuat semua konsep yang sudah kami sampaikan kebeliau. Artinya Makassar ini kota yang sangat dinamis secara politik termasuk kota punya Pj yang panjang dua tahun," katanya.
Danny menegaskan, perombakan struktur organisasi lingkut pemkot Makassar ini tidak ada unsur politiknya.
"Insyallah akan menyusun kabinet, dan tidak ada politik sekali lagi saya dan ibu Fatma tidak ada politik-politik dalam memilih ASN semua profesional dan loyalitas," ungkapnya.
Sebanyak 51 jabatan pimpinan OPD bakal dilelang kembali. Perombakan juga akan dilakukan di tingkat Lurah, Camat dan RT/RW.
"Kemungkinan dimulai pada eselon lll karena ini Makassar Recover kan perwilayah paling tidak kecamatan, kelurahan dan RT/RW," ungkap Danny.
Menindaklanjuti hal tersebut, Mendagri Tito Karnavian saat berkunjung ke Makassar mengatakan, mutasi dilakukan jika dibutuhkan dan mendukung program percepatan pemerintah.
"Ya silahkan. Hanya saja perlu di ingat harus di lakukan secara santun dengan pendekatan massif. Tempatkan orangnya sesuai kebutuhan dan kemampuannya," jelasnya.
Tito mengatakan, bagi bawahan yang sering melecehkan pimpinan dan tidak mampu bekerja sama dengan baik perlu segera di evaluasi.
“Evaluasi aja bawahan yang bekerja asal-asalan. Orang yang hanya bisa mencela pimpinan dan tidak bertugas dengan baik sama halnya meminta untuk di ajari. Tempatkan orang yang mampu menjalankan kinerjanya dengan cekatan dan bisa mengikuti ritme pimpinan," tegasnya lagi.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |