Jumat, 09 April 2021 - 16:24 WIB
Pemerintah Kota Makassar tengah berencana untuk menggelar sekolah tatap muka. Hanya saja, proses belajar nantinya masih bertahap dan SMP akan menjadi percontohan.
Artikel.news, Makassar -- Pemerintah Kota Makassar tengah berencana untuk menggelar sekolah tatap muka. Hanya saja, proses belajar nantinya masih bertahap dan SMP akan menjadi percontohan.
DPRD Kota Makassar sendiri memberikan sejumlah rekomendasi sekolah tatap muka benar-benar terealisasi.
Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir sejak awal menginginkan Kecamatan Sangkarrang menjadi percontohan untuk sekolah luring.
"Offline mereka (Kepulauan Sangkarrang) sudah siap. Sangkarrang itu mereka paling siap sekolah offline. Karena sampai hari ini, Sangkkarang sudah masuk wilayah yang hijau. Mereka sudah siap dan saya berharap mudah-mudahan kita segera keluar dari tekanan ini," kata Wahab, Jumat (9/4/2021).
Legislator Golkar itu menambahkan proses percontohan itu rencananya akan digelar oleh Pemkot Makassar pada April ini.
Lokasi tersebut dinilai tepat oleh Wahab, beberapa pertimbangan selain guru telah melakukan proses Vaksinasi Covid-19, ialah skema belajar dinilai telah matang untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Saya berharap uji coba itu dipulau, sehingga kalau ada apa-apa kita bisa cepat lakukan isolasi. Kedua, kita juga menguji coba SOP sekolah offline tadi. Kan ada SOP sekolah offline, kita bisa uji coba di pulau. Paling tidak, uji cobanya disitu," tandas Wahab.
Terpisah, Ketua PGRI Kepulauan Sangkarrang Hasanuddin Yafid, menambahkan pihaknya sangat siap menerapkan sistem belajar luring.
Alasan belajar tatap muka segera dilaksanakan, kata dia, sinyal disana masih kurang, hingga sejumlah sarana dan prasarana yang kurang memadai.
"Pertama, sinyal kurang kemudian listrik hanya siang hari kemudian tingkat pendidikan orang tua itu kurang dipulau, sehingga untuk pembelajaran jarak jauh agak susah. karena orang tua susah untuk membimbing anak karena tingkat pendidikan nya rendah untuk itu. Kami setuju sekali apabila sekolah tatap muka itu bisa segera dilakukan," kata Hasanuddin, di Ruang Banggar DPRD Makassar, Jalan AP.Pettarani.
Sementara, untuk skema pembelajaran tatap muka bakal dibatasi.
Skema pembelajaran setiap rombel berjumlah 15 orang dan tidak boleh lebih dari jumlah yang ditentukan.
"Kemudian, orang tua juga sudah siap mendukung kegiatan sekolah tatap muka, mengingat bahwa ortu di pulau itu mereka sibuk sebagai nelayan. Kemudian Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terpelajar atau pendidikannya rendah, sehingga mereka sangat menginginkan tatap muka," pungkasnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |