Kamis, 01 April 2021 - 15:09 WIB
Anggota DPRD Makassar Abdul Wahab Tahir
Artikel.news, Makassar -- Menjelang bulan Ramadhan anak jalanan (anjal), pengemis dan gelandangan kian marak berkeliaran di jalan-jalan protokol Kota Makassar.
Akar masalah dari kasus anjal dan gepeng ini harus digali lebih dalam lagi. Pasalnya, anggaran untuk mengurusi kaum marjinal tidaklah sedikit. Sehingga diharapkan pemerintah dalam melakukan penertiban, substansi kebutuhan mereka harus terlaksana.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir mengakui persoalan tersebut sudah menjadi persoalan tahunan yang belum bisa diselesaikan tuntas oleh pemerintah kota (Pemkot).
Tak adanya solusi komprehensif penanganan membuat kehadiran mereka tiap tahun kian menjamur di segala titik strategis yang ramai dilalui kendaraan.
"Ini bukan lagi persoalan baru, cara menuntaskannya harus memang dengan komprehensif, tidak boleh hanya sekadar penertiban biasa," jelas Wahab, Kamis (1/4/2021).
Lanjut, kata politisi partai Golkar ini, hari-hari besar seperti Ramadhan merupakan ajang yang sangat sempurna yang digunakan oleh orang-orang tersebut lantaran meningkatnya keinginan masyarakat untuk beramal.
Wahab mengatensi keras dinas-dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Terlebih sangat banyak anak di bawah umur yang terlibat dan jelas akan menimbulkan kesan yang buruk terhadap Kota Makassar.
"Iya inikan anak-anak kecil di bawah umur, yang tidak ada kegiatan akhirnya malamnya ngumpul di situ dibawa orang tuanya. Jangankan anak-anak kecil seperti itu, itu bahkan banyak orang tua yang bawa anak bayinya, itu pembiaran dan bahkan orang tuanya yang suruh" lanjutnya.
Wahab menyebutkan perilaku masyarakat yang melibatkan anak kecil untuk mengemis merupakan perilaku yang menyimpang sehingga perlu secepatnya ditindaki oleh Dinas terkait, utamanya Dinas Sosial dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA)
"Pokoknya Dinsos kita minta agar orang-orang ini diberi edukasi, ini mereka perlu pendampingan khusus. Yah jelas juga menjadi tanggung jawab besar Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak. Kita kan punya safe house shelter khusus untuk anak-anak ini, ini digunakan," pungkasnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |