Sabtu, 20 Maret 2021 - 19:55 WIB
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,2 mengguncang lepas pantai Prefektur Miyagi, Jepang, pada Sabtu (20/3/2021).(foto ilustrasi tsunami)
Artikel.news, Tokyo - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,2 mengguncang lepas pantai Prefektur Miyagi, Jepang, pada Sabtu (20/3/2021).
Gempa pada kedalaman 60 km ini langsung menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 1 meter yang menghantam sebagian lepas pantai Jepang.
Dilansir dari Detik.com, gelombang tsunami pertama hingga satu meter menghantam daratan tak lama setelah gempa bumi. Belum ada laporan mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami ini.
Konsulat Amerika Serikat di Sapporo mengeluarkan seruan kepada orang-orang di daerah itu untuk "mencari tempat yang lebih tinggi."
Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan gempa terjadi pada pukul 18.09 waktu setempat pada kedalaman 60 kilometer (37 mil) di perairan Pasifikdi lepas pantai wilayah Miyagi.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menyatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melakukan pemantauan kondisi warga negara Indonesia di Prefektur Miyagi. Termasuk beberapa wilayah yang juga merasakan gempa.
"KBRI telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah tersebut untuk memonitor kondisi WNI. Sampai saat ini KBRI masih mengumpulkan informasi baik melalui liputan awal media Jepang maupun informasi dari masyarakat," ujar Heri Akmadi. dilansir dari Kompas.com.
Heri Akhmadi pun mengimbau kepada WNI yang bermukim di Jepang khususnya di Prefektur Miyagi agar segera melapor kepada KBRI Tokyo. Laporan bisa dilakukan melalui layanan telepon hotline, jika dalam keadaan darurat terkait gempa.
"Kepada WNI yang berada dalam kondisi darurat agar melapor ke hotline KBRI Tokyo. Tetap tenang dan ikuti petunjuk dari pemerintah daerah setempat," lanjut Heri Akhmadi.
KBRI Tokyo hingga kini belum mendapat informasi seputar adanya korban jiwa dari WNI dan kerugian materiil terkait gempa. Jumlah total WNI yang bermukim di Prefektur Miyagi dilaporkan ada 984 orang.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |