Selasa, 30 November 2021 - 18:35 WIB
Perusahaan suku cadang di Jerman, Bosch, mempertimbangkan untuk memberhentikan atau PHK ribuan karyawannya.
Artikel.news, Jakarta - Kehadiran mobil listrik sangat berpengaruh terhadap perusahaan penyedia suku cadang kendaraan. Hal ini pula berdampak ke para pekerja perusahaan tersebut.
Seperti perusahaan suku cadang di Jerman, Bosch, mempertimbangkan untuk memberhentikan atau PHK ribuan karyawannya.
PHK menjadi ancaman para pekerja karena adanya pergeseran dari kendaraan konvensional yang mengonsumsi BBM ke kendaraan listrik.
Dilansir dari Detik.com yang menyadur Carscoops, Senin (30/11/2021), menurut serikat IG Metall, sekitar 3.000 pekerja melancarkan protes atas rencana Bosch di Buehl.
Mereka bergabung dengan pemogokan di pabrik perusahaan Munich dan Arnstadt. Pabrik Buehl dikabarkan akan mem-PHK 1.000 pekerja pada tahun 2025 sebagai akibat dari relokasi, pemangkasan, atau karyawan baru.
Pabrik Arnstadt saat ini mempekerjakan 100 pekerja. Mereka semua kemungkinan akan kehilangan pekerjaan karena pabrik tempat mereka membuat regulator generator tidak dibutuhkan di kendaraan listrik. Pabrik akan ditutup sebelum akhir 2021 karena kurangnya permintaan.
Kemudian di Munich, sekitar 250 pekerja dapat dipindahkan ke luar negeri, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Rencana tersebut disebabkan oleh pergeseran global menuju era kendaraan listrik, dan perusahaan menyatakan bahwa mereka perlu beradaptasi dengan perubahan permintaan.
"Tujuan kami adalah selalu merancang langkah-langkah dalam dialog dengan perwakilan sosial dengan tujuan menghabiskan semua peluang untuk melanjutkan pekerjaan ... sambil juga menunjukkan peluang pekerjaan baru di luar perusahaan," kata juru bicara Bosch kepada Reuters.
Tetapi kepala dewan kerja untuk divisi solusi mobilitas Bosch, Frank Sell menyatakan bahwa perubahan struktural di Bosch memerlukan upaya besar.
"Tidak ada yang menyangkal bahwa perubahan struktural di Bosch membutuhkan upaya besar. Tetapi transformasi harus adil dan fokus pada pekerja," jelasnya.
Awal tahun ini, CEO Bosch, Volkmar Denner mengkritik keras rencana Uni Eropa untuk mematikan mesin pembakaran internal secara efektif. Pada saat itu, dia menyoroti risiko bahwa drive yang berfokus pada EV UE mengabaikan kemungkinan pengangguran yang dihasilkan.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |