Senin, 25 Oktober 2021 - 19:00 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia
Artikel.news, Jakarta - Masalah keuangan yang membelit maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, membuat biaya sewa sejumlah pesawat belum terbayar. Kementerian BUMN pun memperjuangkan proses negosiasi dengan persewaan pesawat atau lessor.
"Terkait soal Garuda Indonesia, Garuda ini sebenarnya kita lagi proses negosiasi. Kita berharap negosiasinya berhasil," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam pernyataan resmi, yang dikutip dari Kumparan.com, Senin (25/10/2021).
Menurut Arya, hanya dengan cara negosiasi dengan para pemilik piutang, yang diharapkan bisa membuat Garuda Indonesia bisa tetap beroperasi.
Dia juga menambahkan bahwa saat ini Kementerian BUMN berfokus dan mengutamakan terlebih dahulu pada opsi negosiasi dengan para lessor dan pemilik piutang Garuda.
"Kita sekarang sedang berusaha terus berjuang untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda. Ini yang utama. Opsi negosiasi ini yang pertama kita dahulukan. Sebaiknya kita cari dulu solusi di tahap pertama dengan melakukan negosiasi dengan para pemilik piutang Garuda. Ini yang kita lakukan," ujar Arya Sinulingga.
Arya juga menyampaikan bahwa masalah Garuda Indonesia yang terjadi saat ini, akibat penyewaan pesawat oleh Garuda yang kurang baik. Hal itu diperparah dengan dampak pandemi COVID-19 yang membuat jumlah penumpang anjlok.
"Kita harus selamatkan dengan cara negosiasi. Kalau cara ini tidak berhasil maka Kementerian BUMN baru akan mencari opsi atau langkah-langkah agar BUMN dan bangsa Indonesia tetap memiliki maskapai penerbangan. Jadi kita tunggu saja bagaimana negosiasi kita dengan para lessor dan pemilik piutang Garuda," pungkasnya.
Sebelumnya pada 6 September 2021, Garuda Indonesia kalah dalam gugatan di Pengadilan Arbitrase Internasional di London (London Court International Arbitration/LCIA).
Gugatan itu diajukan dua perusahaan persewaan pesawat, Helice dan Atterisage (Goshawk), terkait tunggakan pembayaran uang sewa pesawat milik mereka.
Garuda Indonesia, pada awal Agustus 2021 juga harus mengembalikan sejumlah pesawat terbang ke lessor. Termasuk 9 unit Boeing 737-800 NG milik lessor asal Irlandia, Aercap Ireland Limited (Aercap).
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |