Rabu, 05 Mei 2021 - 13:04 WIB
Operator seluler asal Amerika Serikat (AS), Verizon bakal menjual dua perusahaan media online yang berada di bawah naungannya, yaitu Yahoo dan AOL, ke firma pengelola aset asal AS, Apollo Global Management.
Artikel.news, Makassar - Operator seluler asal Amerika Serikat (AS), Verizon bakal menjual dua perusahaan media online yang berada di bawah naungannya, yaitu Yahoo dan AOL, ke firma pengelola aset asal AS, Apollo Global Management.
Nilai penjualan tersebut dikabarkan mencapai 5 miliar dolar AS (sekitar Rp72,1 triliun). Transaksi ini rencananya bakal rampung menjelang akhir 2021, dan kedua perusahaan tersebut akan dilebur menjadi satu, dengan nama Yahoo.
Nantinya Verizon "hanya" akan mendapatkan uang sebesar 4,25 miliar dolar AS dari Apollo, sementara sisanya bakal berbentuk saham kepemilikan Yahoo sebesar 10 persen.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/5/2021), nilai akuisisi ini sejatinya lebih rendah dari angka pembelian Yahoo dan AOL pada saat pertama kali dibeli Verizon beberapa tahun lalu.
Pada 2015 lalu, Verizon membeli AOL seharga 4,4 miliar dolar AS (sekitar Rp63,4 triliun). Dua tahun setelahnya (2017), Verizon mengakuisisi Yahoo sebesar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 64,9 triliun).
Karena lebih rendah, nilai valuasi beberapa perusahaan media yang berada di bawah payung Yahoo dan AOL, seperti Engadgethingga Techcrunch, disebut bakal lebih rendah dibanding sebelumnya, sebagaimana dirangkum KompasTeknodari CNBC, Selasa (4/5/2021).
Terlepas dari itu, tidak disebutkan apa alasan Verizon menjual kedua perusahaan media online yang sempat populer di era 2000-an itu.
Namun, rumor menyebutkan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh Hans Vestberg itu gagal mengembangkan proyek media online-nya, dan memilih untuk fokus ke bisnis utamanya, yaitu jaringan seluler.
Klaim tersebut berasal dari beberapa bukti yang menggambarkan kegagalan Verizon di bisnis media online beberapa waktu belakangan ini.
Pada 2017 lalu, Verizon berencana untuk menggabungkan Yahoo dan AOL menjadi satu perusahaan media online raksasa yang bernama Oath, yang bakal menyaingi Google dan Facebook.
Namun, rencana tersebut perlahan gagal setelah mantan CEO AOL, Tim Armstrong hengkang dari AOL pada 2018. Nama Oath lantas diganti lagi menjadi Verizon Media Group pada November 2018.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |