Senin, 05 April 2021 - 18:22 WIB
Karantina Pertanian Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD), kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kembali ekspor pertanian di masa pandemi Covid-19, di Hotel Claro Makassar, Senin (5/4/2021).
Artikel.news, Makassar - Karantina Pertanian Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD), kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kembali ekspor pertanian di masa pandemi Covid-19, di Hotel Claro Makassar, Senin (5/4/2021).
Plt Kepala Karantina Pertanian Makassar Musyaffak Fauzi mengatakan, kondisi ekspor di Sulsel tengah menurun di era pandemi Covid-19 serta adanya hambatan teknis komoditas ekspor pertanian.
Menurut data ekspor yang dilakukan melalui wilayah layanan Karantina Pertanian Makassar sepanjang tahun 2020 terjadi penurunan dibandingkan dengan ekspor pada tahun 2019.
"Penurunan tersebut tidak hanya pada frekuensi ekspor dimana pada tahun 2019 terjadi 1593 kali ekspor sementara di tahun 2020 hanya terjadi 1511 kali ekspor, penurunan yang tidak signifikan ini juga berdampak pada nilai ekspor di tahun 2020 yang turut menurun dibanding dengan nilai ekspor di tahun 2019," ujarnya.
Walaupun terjadi penurunan frekuensi ekspor di tahun 2020, namun komoditas porang, jagung, cabe, dan kelapa justru mengalami peningkatan ekspor yang cukup pesat, hal tersebut berbanding terbalik dengan komoditas talas yang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Ia menargetkan tahun ini, peningkatan ekspor di bidang pertanian naik hingga 20 persen, meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk tahun ini dari Kementerian kita ditargetkan 20 persen dari tahun kemarin 2020, kalau tahun lalu 2 miliar berarti tahun ini harus 2.400 miliar," katanya.
Ia mengatakan, upaya untuk penggiatan dan peningkatan ekspor komoditas unggul di Sulsel sepanjang tahun 2021 dengan cara gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks akan mempercepat jalanya laju ekspor.
Gratieks merupakan gerakan jangka panjang yang telag digalakkan oleh Kementerian Pertanian, diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa untuk kembali mendorong roda ekonomi nasional.
"Melalui acara ini marilah kita bersama-sama berperan aktif guna peningkatan akselerasi ekspor di Sulawesi Selatan. Karena ekspor pertanian ini juga dapat menjadi bukti bahwa pembangunan pertanian dibawah kepemimpinan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah berada di jalur yang tepat atau “on the track," ujar Musyaffak.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |