Sabtu, 05 Juli 2025 - 20:44 WIB
Ilustrasi perempuan yang memiliki high value.(Foto: Facebook Nagita Natasha Syaputri)
Artikel.news, Makassar - Standar kecantikan modern seperti memberi pesan tak tertulis bahwa untuk menjadi berharga, seorang perempuan harus cantik.
Padahal, menjadi perempuan bernilai tinggi atau high value woman bukan soal penampilan, melainkan soal kualitas diri.
Dilansir dari Kompasiana, Sabtu (5/7/2025), istilah high value woman sebenarnya merujuk pada sosok perempuan yang punya harga diri, prinsip, dan tahu apa yang pantas ia terima dalam hidup.
Ia tidak bergantung pada validasi orang lain, apalagi hanya dari pujian atas rupa fisiknya. Nilainya bukan diukur dari bentuk wajah atau tubuh, tapi dari cara ia menghargai dirinya sendiri dan membangun hidupnya dengan penuh kesadaran.
Cantik bisa memudar, tapi karakter bertahan. Di balik layar kehidupan nyata, banyak perempuan inspiratif yang justru dihargai bukan karena wajahnya terpampang di baliho atau viral di TikTok, tapi karena keberanian mereka menolak dilecehkan, keteguhan dalam meraih pendidikan, dan keuletan membangun bisnis dari nol.
Berikut beberapa fondasi agar perempuan menjadi high value atau bernilai tinggi tanpa harus terjebak dalam tuntutan kecantikan.
Self Worth
Menyadari bahwa kamu berharga tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain. Perempuan yang punya self-worth tak akan mudah direndahkan atau dikendalikan.
Self Respect
Menjaga batasan, berkata "tidak" pada hal yang melukai diri, dan menuntut perlakuan yang pantas dari siapa pun—termasuk pasangan, teman, atau atasan.
Growth Mindset
Terbuka terhadap pembelajaran dan perkembangan diri. Ia tahu bahwa nilai dirinya bertambah bukan karena usia makin muda, tapi karena wawasannya makin luas.
Kemandirian Emosional dan Finansial
Ia tidak menjadikan pasangan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan atau keamanan. Ia mampu berdiri sendiri, dengan atau tanpa orang lain.
Cantik Itu Bonus, Bukan Fondasi
Tak ada yang salah dengan menjadi cantik atau merawat diri. Namun menjadikan cantik sebagai satu-satunya sumber nilai diri justru berbahaya.
Sebab, saat wajah menua atau standar berubah, rasa percaya diri bisa runtuh. Cantik hanyalah pintu masuk; tetapi kepribadian dan karakter adalah alasan orang bertahan.
Kisah-kisah seperti Malala Yousafzai, Kartini, atau perempuan di sekitar kita yang berjuang dalam diam, membuktikan bahwa pesona sejati tak selalu berasal dari penampilan luar.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |