Sabtu, 21 September 2024 - 22:56 WIB
Ilustrasi berhubungan intim.(Foto: Istockphoto)
Artikel.news, Makassar - Setiap pasangan suami-istri (pasutri) memiliki frekuensi hubungan intim yang berbeda-beda.
Menurut penelitian, hubungan seks yang sehat adalah sekitar sekali seminggu untuk semua jenis kelamin dan kelompok usia.
Meskipun begitu, hubungan intim yang dilakukan lebih dari sekali seminggu atau kurang dari itu juga bisa dikatakan normal mengingat bahwa masing-masing orang memiliki kondisi tubuh dan pilihan yang berbeda-beda.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/9/2024), yang melansirVerywell Health, survei yang diterbitkan pada tahun 2020, ditemukan bahwa frekuensi hubungan seksual rata-rata adalah sekali dalam seminggu.
Hasil tersebut berlaku untuk semua jenis kelamin dan kelompok usia.
Namun, frekuensi hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan cenderung berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Meskipun begitu, hubungan seksual yang dilakukan kurang dari sekali seminggu atau lebih dari itu bisa dikatakan sehat untuk orang-orang yang masih aktif secara seksual.
Beberapa faktor juga akan menentukan frekuensi bercinta yang normal, seperti:
Usia
Gairah seksual, atau libido
Status hubungan, seperti sudah menikah
Masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes
Status pekerjaan, seperti bekerja penuh waktu atau paruh waktu
Usia anak
Penggunaan konten pornografi, di mana akan menurunkan kualitas hubungan dengan pasangan
Beberapa pasangan juga bisa memiliki hubungan yang baik meskipun tidak melakukan hubungan seksual.
Rasa dicintai dan dukungan dari pasangan, serta kemampuan untuk berkomunikasi umumnya bisa membuat pasangan memiliki kualitas hubungan yang lebih baik.
Sebaliknya, frekuensi hubungan seksual dikatakan tidak sehat jika terdapat perbedaan libido, komunikasi yang buruk, rasa sakit secara emosional atau fisik, serta penurunan libido.
Artinya, frekuensi hubungan seksual yang dilakukan tersebut bukan satu-satunya tolak ukur untuk menentukan apakah hubungan yang dimiliki sehat atau tidak sehat.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |