Selasa, 03 September 2024 - 09:30 WIB
TEPAT TAHUN 1610 SILAM, sebuah peristiwa bersejarah yang menandai babak baru lahirnya semangat bersatu diikrarkan di Luyo. Dipelopori oleh raja-raja yang berkuasa di hulu dan di muara mereka mengikrarkan satu sumpah yang kelak dikenal sebagai “Allamungan Batu Di Luyo”.
Oleh: Alfian Muhammad
Aktivis Politik, Penulis Buku, dan Petani
TEPAT TAHUN 1610 SILAM, sebuah peristiwa bersejarah yang menandai babak baru lahirnya semangat bersatu diikrarkan di Luyo. Dipelopori oleh raja-raja yang berkuasa di hulu dan di muara mereka mengikrarkan satu sumpah yang kelak dikenal sebagai “Allamungan Batu Di Luyo”.
Mari kita menundukkan kepala sejenak untuk mengenang dan menghormati para founding father leluhur kita yang sangat luar biasa itu.
Mereka adalah tokoh-tokoh yang sadar tentang pentingnya kebersamaan dan kebersatuan jauh sebelum Soempah Pemoeda diikrarkan. Raja-raja di Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga tidak saja mengajarkan kita tentang semangat kebersamaan tetapi juga tentang perubahan.
Ratusan tahun kemudian – empat abad setelah prasasti ditancapkan – lahir pemimpin yang akan melanjutkan semangat perubahan itu: Haji Samsul Mahmud dan Hj Andi Nursami Masdar.
Keduanya adalah pewaris semangat kebersamaan yang luar biasa. Mengikrarkan semangat “Assami” sebagai “Allamungan Batu Di Luyo Jilid 2”. Aji Assul dan Andi Sami adalah representasi dari Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga.
Berikut isi perjanjian "Allamungan Batu Di Luyo" (maaf jika ada yang keliru):
Tallemi mannurunna pineneang (Jelaslah garis keturunan)
Upasambulo-bulo ana appona di Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga (Aku satukan anak cucu di Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga)
Nasa’bi Dewata diaya, Dewata diong, Dewata di kanang, Dewata di kaeri
(Disaksikan penguasa di langit, penguasa di bumi, penguasa di utara, penguasa di selatan)
Dewata di olo, Dewata di woe, menjarimi passimandarang (Penguasa di timur, penguasa di barat, jadilah Mandar bersatu)
Tandisappa tandiatonang, maallonang mesa (Tak berjarak tak berbatas, sebantal bersama)
Mallate samballa, siluangang sambu-sambu, sirondong langi-langi (Dalam selembar tikar, saling memakaikan kain, menggelar tudung bersama)
Tassipande pio’dong, tassiparundu pelango (Bersaji nasi lunak, tanpa minuman pahit)
Tassipelei di panra, tassipelei di apiangang (Susah senang dipikul bersama)
Sipatuppu di ada, sipalete di rapang (Menjunjung tinggi adat, memegang teguh petitih)
Ara tuo di Pitu Ulunna Salu, ara mate di muane arana Pitu Babana Binanga (Prinsip hidup (bersama) di Pitu Ulunna Salu, prinsip mati mulia di Pitu Babana Binanga)
Sapu tangang di Pitu Ulunna Salu simbolong di Pitu Babana Binanga (Pitu Ulunna Salu mengikat kepala, Pitu Babana Binanga menyanggul rambut)
Pitu Ulunna Salu memmata di sawa, Pitu Baba Binanga memmata di mangiwang (Pitu Ulunna Salu bagai piton menjaga sarangnya, Pitu Babana Binanga bagai hiu yang mengintai lautnya)
Sisarapai mata malotong anna mata mapute Anna sisara Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga (Bagai biji mata, hitam dan putihnya yang tak akan berpisah. Seperti itulah Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga)
Mua diang tomangipi mangidang, mambbattangang tommuane namappasisara Pitu Ulunna Salu Pitu Babana Binanga. Sirumungngi’i anna musessei, pasungi anana. Anna muanusangi sau di uwai tammembali. (Jika seorang bermimpi mengandung bayi lelaki.
Kelak akan menggoyahkan Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga. Berkumpullah, belah perutnya, keluarkan janinnya. Anna muanusangi sau di uwai tammembali.
ALLAMUNGAN BATU DI LUYO disebut juga dengan istilah “Sipamandar” yaitu saling menguatkan. Ikrar Sipamandar adalah rekonstruksi sejarah, rekonstruksi sosial budaya, politik, dan rekonstruksi wilayah secara utuh dan bulat.
Berangkat dari semangat “Allamungan Batu Di Luyo” Aji Assul dan Andi Sami seolah-olah akan berucap: Lihatlah kami. Kamilah adalah pewaris dan pembawa semangat kebersamaan dan perubahan itu.
Semoga Tuhan yang mahakuasa meridhai kebersamaan ini dan merahmati seluruh masyarakat Polewali Mandar! ***
Laporan | : | Alfian |
Editor | : | Ruslan Amrullah |