Selasa, 27 Agustus 2024 - 19:49 WIB
Ulil Shafar
Oleh: Ulil Shafar
Mahasiswa S2 UNDIP
Insya Allah hari ini Selasa, tanggal 27 sampai dengan Kamis, tanggal 29 Agustus 2024, akan dilakukan pendaftaran Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare. Ada hal menarik akan disaksikan oleh masyarakat khususnya Kota Parepare, bahwa terdapat pasangan muda atau biasa disebut milineal akan meramaikan Pilkada kali ini.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, Tasming Hamid dan Hermanto (TSM-MO) dengan umur yang relatif muda mempunyai harapan akan terpilih, dan akan membawa perubahan di kota mereka lahir dan dibesarkan hingga menjadi anggota DPRD.
Survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei untuk saat ini pasangan TSM-MO masih unggul dari calon lain.
Tasming Hamid dengan pengalamannya sebagai anggota DPRD Parepare selama dua periode, dan Hermanto menuju dua periode Insya Allah akan menjadi bekal untuk memahami dan memaknai perjalanan pemerintahan yang akan mereka emban jika terpilih.
Melalui berbagai referensi yang penulis baca bahwa Wali Kota muda adalah simbol dari perubahan dan pembaruan dalam kepemimpinan di tingkat daerah. Di tengah tuntutan zaman yang terus berkembang, keberadaan Wali Kota muda sering kali diidentikkan dengan semangat inovasi, keberanian, dan kemampuan untuk merespons tantangan dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan.
Pertama, Wali Kota muda umumnya lebih peka terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi. Mereka cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan, memberikan layanan publik yang lebih cepat dan transparan, serta memberdayakan masyarakat melalui platform digital.
Ini sangat penting di era di mana keterbukaan informasi dan kecepatan layanan menjadi tuntutan utama dari masyarakat.
Kedua, Wali Kota muda sering kali membawa perspektif baru dalam mengelola kota. Mereka tidak sekadar melanjutkan kebijakan lama, tetapi berani menciptakan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi kota mereka, seperti kemacetan, polusi, atau perumahan.
Dengan pendekatan yang lebih visioner, mereka bisa menghadirkan program-program yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi mayoritas penduduk kota.
Ketiga, keberadaan Wali Kota muda juga mencerminkan harapan masyarakat akan kepemimpinan yang lebih dinamis dan responsif. Wali Kota muda biasanya lebih terbuka terhadap dialog dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kaum muda, pengusaha, dan aktivis. Ini menciptakan ruang partisipasi yang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas demokrasi lokal.
Namun, usia muda juga datang dengan tantangan tersendiri. Pengalaman dan kematangan sering menjadi sorotan, sehingga Wali Kota muda perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki visi yang jelas, strategi yang matang, dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Mereka juga harus mampu menghadapi tekanan politik dan sosial dengan bijaksana, serta tetap teguh pada prinsip dan integritas.
Secara keseluruhan, Wali Kota muda bukan hanya sekadar wajah baru dalam pemerintahan, tetapi juga representasi dari harapan akan masa depan yang lebih baik.
Dengan energi, keberanian, dan inovasi yang mereka bawa, mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di kota yang mereka pimpin.
Laporan | : | Ulil Shafar |
Editor | : | Ruslan Amrullah |