Selasa, 02 Mei 2023 - 22:50 WIB
Prestasi membanggakan ditorehkan oleh pelajar asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bernama Zakia Azzahra. Ia sukses diterima oleh lima kampus luar negeri.(Foto: Dok. Zakia Azzahra)
Artikel.news, Blora - Prestasi membanggakan ditorehkan oleh pelajar asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bernama Zakia Azzahra. Ia sukses diterima oleh lima kampus luar negeri.
Gadis 17 tahun asal Desa Ngapus, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora itu, senantiasa memaksimalkan kegiatan positif hingga mencari kampus luar negeri agar bisa meningkatkan kapasitas diri.
Keinginan putri dari Susanti sang ibu penjual nasi jagung dan Endri Nirharifa itu kuliah di luar negeri telah muncul sejak Zakia duduk di Kelas X SMAN 1 Tunjungan.
Anak pertama dari 3 bersaudara itu lalu mencari berbagai cara agar bisa mewujudkan salah satu impiannya itu.
Baru lah pada saat sudah kelas XI, dia berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju persiapan S1 luar negeri angkatan 2 reguler.
"Saya mendapatkan informasi di Pusprenas bahwa dibuka beasiswa untuk kuliah S1 di luar negeri. Alhamdulillah lolos Beasiswa Indonesia Maju dan bisa mempersiapkan diri untuk daftar kampus luar negeri," ungkap siswi SMAN 1 Tunjungan itu, yang dikutip dari tribunmuria.com, Selasa (2/5/2023).
Usaha untuk mendapatkan beasiswa itu tak mudah. Dia harus menyiapkan segala berkas pendaftaran yang dibutuhkan, hingga membuat tiga esai tentang passion, pengalaman, dan kontribusi untuk Indonesia.
"Paling challenging ya bikin tiga esai berbahasa Inggris itu," ungkapnya.
Zakia mengaku bersyukur atas beasiswa yang diraih untuk persiapan kuliah di luar negeri itu.
Sebab penerima beasiswa mendapatkan berbagai fasilitas untuk melancarkan usaha dalam menuju kuliah di luar negeri.
Seperti kursus IELTS untuk kebahasaan, talent camp, college counseling, biaya aplikasi ke kampus dan penerjemahan dokumen, hingga projek sosial.
Usahanya dalam mengejar impiannya pun sudah menunjukkan hasilnya. Setidaknya lima dari sepuluh kampus di luar negeri telah memutuskan untuk menerimanya.
Seperti University of Brithis Columbia jurusan sains terapan, fisika dan ilmu lingkungan di Universitas Toronto, Teknik Pertambangan di Universitas Curtin, lalu University of Western Australia jurusan teknik tambang, serta di universitas Melbourne.
"Saya memilih di jurusan applied science di University of Brithis Columbia. Sedangkan kampus lain sebagai cadangan," terangnya.
"Saya merasa butuh dan pengen menggali ilmu dan pengalaman terutama terkait mining, oil, and gas untuk kemudian diinovasikan supaya bisa berkontribusi untuk Indonesia," pungkasnya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |