Rabu, 11 Januari 2023 - 17:32 WIB
Heboh di media sosial terkait video viral yang memperlihatkan perjodohan massal sejumlah santri di Ciamis, Jawa Barat.(Foto: tangkapan layar video/iNews)
Artikel.news, Ciamis - Heboh di media sosial terkait video viral yang memperlihatkan perjodohan massal sejumlah santri di Ciamis, Jawa Barat.
Para peserta mendapatkan jodoh berdasarkan undian yang sudah disiapkan. Aksi perjodohan tersebut terjadi di sebuah pesantren di Ciamis.
Viral di TikTok momen khitbah atau lamaran masal di sebuah pesantren yang dilakukan dengan cara unik.
Tampak dalam video tersebut lima santri dijodohkan dengan lima santriwati.
Uniknya, para santri diminta memilih pasangan mereka dengan cara mengambil undian yang telah disiapkan. Sontak saja cara tersebut menjadi sorotan netizen.
Setelah ditelusuri ternyata kegiatan khitbah massal tersebut berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Jalan Mulyasari, Dusun Wetan, Desa Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis.
Pimpinan Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, KH Nonop Hanafi membenarkan khitbah massal itu, karena merupakan bagian dari agenda pondok pesantren.
Menurutnya pesantren Miftahul Huda 2 akan menggelar nikah massal pada 23 Januari 2023 mendatang yang akan diikuti oleh 10 pasang santri pondoknya.
"Ini memang agenda rutin pernikahan massal. Kemarin hari Sabtu kami mulai dengan khitbah secara massal juga," ujar Nonop Hanafi, dikutip dati Tribun Cirebon, Rabu (11/1/2023).
Selain itu Nonop mengatakan untuk proses khitbah massal ini, pihak pesantren memanggil kedua orang tua kedua belah pihak santrinya.
Kemudian pihak pesantren juga memberikan penjelasan kepada orang tua santri bahwa anak mereka akan dijodohkan.
Keputusan tersebut juga tidak diambil secara sembarangan, sebelumnya sudah dipertimbangkan oleh dewan kiyai, dan semua orang tua pun setuju karena hal tersebut adalah keputusan yang baik.
"Jadi khitbah ini dilakukan di pondok tidak datang ke rumah masing-masing," jelas Nonop.
Ia mengemukakan, khitbah massal dan pernikahan massal tersebut tujuannya untuk membangun syiar Islam.
Karen menurutnya, lingkungan pesantren itu tidak mengenal istilah pacaran, namun langsung menikah saja.
Nonop menerangkan ,kegiatan ini merupakan yang keempat kalinya dan berlangsung setiap tahun.
Proses perjodohan ini pun sudah sesuai pertimbangan dan perhitungan dari dewan kiyai. Sehingga diharapkan menjadi yang terbaik untuk semuanya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |