Rabu, 07 September 2022 - 12:33 WIB
Hardy, pemulang yang sukses menjadi miliarder lewat usaha modifikasi mobil.(Youtube Hardy Classic Car Interior)
Artikel.news, Jakarta - Pria asal Blora, Jawa Tengah, ini tak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah 180 derajat.
Pria bernama Hardianto alias Hardy ini kini menjadi sosok miliarder berkat usaha jasa interior mobil yang ditekuninya selama belasan tahun.
Padahal dulunya ia hidup susah, bahkan sampai jadi pemulung. Lalu, ia nekat merantau ke Jakarta dengan modal minim.
Pekerjaan apapun ia lakukan demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Lambat laun ia pun memutuskan untuk keluar dari kerjaan.
Hardy ingin mendirikan usaha sendiri. Jatuh bangun ia lalui dalam mendirikan usaha itu dari nol.
Kini bak roda kehidupan yang berputar, ia sukses menjadi miliarder bahkan dikenal para artis.
Kisahnya sempat diutarakan di kanal YouTube Coach Yudi Candra hingga menginspirasi banyak orang.
Hardy sukses membangun perusahaan modifikasi interior mobil mewah.
Diungkapkan Hardy, ia tidaklah lahir dari keluarga kaya dengan modal melimpah untuk membangun perusahaan.
Hidup Hardy justru penuh dengan perjualan karena keluarganya kurang dalam hal ekonomi.
Ia memulai usaha dari nol dan bermodal nekat. Hary yang saat itu berusia remaja memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Padahal ia tak memiliki ijazah untuk modal melamar pekerjaan.
"Saya sekolah SMP tak lulus. Saya sampai pindah-pindah sekolah karena dikeluarkan. Akhirnya saya dapat ijazah di MTS setelah ikut paket C,' ujarnya, dilansir dari Tribunnewsmakwe.com, Rabu (7/9/2022).
Ketika merantau, Hardy menumpang truk dan memimpikan kelak bisa sukses. Ia berangkat dengan tiga temannya, membawa uang Rp60 ribu.
Sampai di Jakarta, Hardy awalnya bingung harus ke mana. Uang yang ia bawa yang awalnya bisa buat makan akhirnya habis. Ia pun menjadi gelandangan seminggu.
Tak punya tujuan, Hardy kemudian menjadi pemulung cari barang rongsokan untuk mendapatkan uang. Kala itu ia berpikir yang penting bisa buat makan.
Setelah menjadi pemulung, Hardy kemudian ikut orang lain bekerja di proyek bangunan rumah. Ia melakoni pekerjaan itu hampir setahun.
Belajar dari Pekerjaan
Setelah jadi kuli, Hardy mendapat tawaran bekerja di tempat pemasangan jok mobil di tahun 2007. Saat itu ia mendapat gaji Rp300 ribu tiap bulannya.
Meski gajinya tak begitu banyak, namun dari situ Hardy mengambil ilmunya. Di sana ia belajar banyak hal.
Hardy bahkan merangkap jadi OB, karena ia tinggal di tempat kerja. Dua tahun bekerja di sana, Gaji Hardy naik jadi Rp1,6 juta. Di sana Hardy bekerja sekaligus belajar dari pagi hingga malam.
Merasa sudah memiliki skill cukup, Hardy akhirnya memutuskan untuk keluar dan membuka usaha sendiri.
Membuka Usaha
Hardy memilih membuka usaha sendiri bersama temannya. Awalnya Hardy membuka kios kecil di Mal, ukuran 3x4 meter persegi.
Namun usahanya sempat jatuh bangun. Pasalnya partner yang awalnya 4 orang hanya tinggal satu orang.
Hardy tak menyerah dan membuka kembali usahanya di tahun 2012. Rekan kerjanya kali ini kompak, usahanya pun perlahan berkembang. Penghasilan Hardy per-bulan kala itu mencapai Rp5 juta.
Berkat kerja kerasnya, Hardy kini berhasil membesarkan bisnisnya. Usahanya pun dikenal dengan nama Hardy Classic. Bergerak di bidang jasa interior mobil dari great A sampai great C.
Langganan Para Artis
Saking suksesnya, usaha Hardy bahkan dikenal banyak artis papan atas Indonesia. Ada Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Ammar Zoni, Ria Ricis, Rizky Billar, Irwansyah, dan masih banyak lainnya.
Tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, Hardy juga bisa dibilang selebgram. Akun Instagramnya sudah terverifikasi dan diikuti sejumlah artis terkenal.
Ia telah memiliki 163 ribu lebih followers. Instagram Hardy tentunya banyak memposting soal mobil modifikasi yang digarapnya. Namun tak jarang Hardy memberikan motivasi.
Tak hanya aktif di Instagram, Hardy juga memiliki kanal YouTube bernama 'Hardy Classic Car Interior'.
Ia kerap membagikan konten mengenai mobil. Ia juga tak pelit membagikan ilmu soal merawat mobil, seperti membersihkan jok kulit.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |