Rabu, 27 April 2022 - 15:17 WIB
Elon Musk
Artikel.news, Los Angeles - Miliuner Elon Musk baru saja membeli seluruh saham Twitter secara tunai senilai 44 miliar dolar Amerika atau Rp635 triliun.
Dengan mengeluarkan uang sebanyak itu, kekayaan Elon Musk tidak goyah. Setelah beli Twitter ini ditaksir mencapai 14.359 dolar atau senilai Rp3.144 triliun.
Nominal ini membuat Forbes Billionaires 2022 menobatkan Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia.
Bos perusahaan teknologi Tesla dan Space X ini pun tercatat bisa meningkatkan kekayaannya 45 persen dibanding 2021 lalu. Hal ini juga didurung saham Tesla yang naik 1.500 persen sejak pandemi Covid-19.
Dilansir dari Suara.com, Rabu (27/4/2022), yang mengutip BBC, Elon Musk baru memutuskan untuk membeli Twitter kurang dari dua pekan lalu.
Menurutnya, Twitter memiliki potensi luar biasa di masa depan dengan pengaruhnya kepada banyak orang. Setelah resmi memiliki Twitter, Musk mulai meneken sejumlah kebijakan yakni melonggarkan pembatasan konten hingga memberantas akun-akun palsu.
Alasan Membeli Twitter
Elon Musk menilai Twiter adalah pusat dari pusat demokrasi dunia maya. Twitter, menurut Musk, diibaratkan sebagai alun-alun digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia tengah diperdebatkan.
"Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan,” kata Musk dalam sebuah pernyataan.
Setelah ini, Musk akan menggandeng sejumlah komunitas dan perusahaan untuk bekerja sama dan memanajemen pengguna. Langkah ini diambil karena Twitter menghadapi peningkatan tekanan dari politisi dan regulator atas konten yang muncul di platformnya. Kritik mengenai kebebasan berpendapat di Twitter pun jamak diperdebatkan.
Dalam salah satu langkahnya yang paling terkenal tahun lalu Twitter melarang mantan Presiden AS Donald Trump untuk berkicau karena dikhawatirkan menimbulkan ujaran kebencian. Keputusan ini barangkali tidak akan disukai orang-orang di wilayah Barat karena Twitter justru dianggap mengurangi kebebasan berpendapat.
Di sisi lain, Elon Musk yang memiliki lebih dari 80 juta pengikut di Twitter memiliki sejarah yang cukup kontroversial di platformnya sendiri.
Pada 2018 lalu, regulator keuangan AS menuduhnya menyesatkan investor Tesla dengan kicauannya. Dia juga pernah dituduh melakukan pencemaran nama baik setelah pada 2019 Musk mengata-ngatai seorang pria Thailand di Twitter.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |