Sabtu, 09 April 2022 - 22:06 WIB
Tabib Suea Supareekdi Provinsi Nonthaburi, Thailand, menikahi tiga perempuan sekaligus
Artikel.news, Bangkok -- Seorang pria bernama Suea Supareek (35) asal Thailand ini mendadak menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Suea Supareek menikahi tiga perempuan sekaligus. Tak hanya itu, ternyata ketiga wanita itulah yang membayar mahar masing-masing 100.000 baht (Rp42 juta) pada Suea.
Suea berprofesi sebagai tabib lokal di Provinsi Nonthaburi.
Rupanya Suea telah berpacaran dengan ketiga wanita tersebut selama bertahun-tahun dan telah memiliki sembilan anak.
Melansir dari Thaiger via Kompas.com, Sabtu (9/4/2022), ketiga wanita tersebut masing-masing bernama Nutcharin Phankat (30), Pitchaya Suraseeruangchai (35), dan Kawinthida Kulapatchaiyapoom (31).
Nutcharin dan Suea telah menjalinkan hubungan selama 16 tahun dan mempunyai empat orang anak.
Sementara Pitchaya hidup bersama Suea selama sembilan tahun dan pasangan itu juga memiliki empat anak.
Sedangkan Kawinthida dan Suea telah bersama selama tujuh tahun dan melahirkan seorang anak perempuan. Mereka semua telah tinggal seatap.
Semua istri hidup akur dan membantu Suea merawat antara 400 hingga 500 pasien setiap bulan.
Masih dilansir dari Thaiger, Suea berkasta Brahmana. Dalam tradisi Brahmana, wanitalah yang meminang pria.
Sehingga Nutcharin, Pitchaya, dan Kawinthida diam-diam menabung untuk memberikan mahar kepada Suea di hari ulang tahunnya yang ke-35.
Selain itu, para istri juga menyerahkan emas dan sertifikat tanah kepada pengantin pria mereka.
Di antara semua istri, hanya Kawinthida-lah yang menjelaskan bagaimana perjalanan cinta mereka dari berpacaran hingga menjadi suami-istri.
"Saya ingin menyatukan keluarga saya. Ini adalah cinta yang telah kami kumpulkan sejak lama dan anak-anak kami tumbuh bersama," ujar Kawinthida.
Lebih lanjut, Kawinthida mengatakan jika dia bertemu Suea di kontes tato. Mereka berkenalan dan Suea mengaku sudah memiliki dua pacar.
"Dia bilang dia seorang tabib dan dia punya anak. Dia selalu jujur dan terbuka dengan kami. Pacar keduanya meminta saya untuk bergabung dengan mereka dan saya setuju untuk tinggal bersama mereka di bawah satu atap. Kami semua saling membantu untuk mencari nafkah dan bertahan hidup," jelasnya.
Soal pengobatan, kata Kawinthida, dirinya dan kedua wanita lain menghormati dan percaya pada pengobatan tradisional Thailand.
"Kami belajar bahwa dalam Brahmana, wanita harus melamar pria, jadi kami bertiga berdiskusi bersama dan setuju untuk membayar mas kawin masing-masing 100.000 baht," terangnya.
Sekedar informasi, pernikahan poligami tidak diakui di bawah hukum Thailand, tetapi gaya hidup tersebut masih dipraktikkan oleh beberapa orang.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |