Ahad, 13 Februari 2022 - 20:02 WIB
Ilustrasi
Artikel.news, Makassar - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah orang atau kelompok menjadi kesulitan dalam menata hidupnya. Tentu saja faktor ekonomi menjadi menyebab utama kesulitan itu.
Ternyata selama pandemi, semakin banyak mahasiswi di Malaysia yang menjadi sugar baby atau simpanan sugar daddy atau om-om. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kasus Covid-19 dan pengetatan SOP untuk Perintah Kontrol Gerakan.
Menurut Sugarbook, yang dilansir dari Bangkapos.com, Minggu (13/2/2022), platform kencan sugar daddy terbesar di Asia bahwa lonjakan mengejutkan sebesar 40 persen diamati pada pendaftaran di antara siswa dari Januari 2021.
Angka-angka ini menunjukkan keputusasaan finansial yang dialami para siswa.
Sejak penerapan MCO 1.0 pada bulan Maret tahun lalu, universitas negeri dan swasta terpaksa ditutup dan siswa menggunakan pembelajaran online.
Terlepas dari sistem yang baru, biaya kuliah universitas tetap sama yang terbukti menjadi salah satu pengeluaran paling menantang bagi kebanyakan keluarga.
Pendiri dan CEO Sugarbook, Darren Chan mengatakan, melalui kencan gula, para siswa tidak hanya mendapatkan hadiah uang, tetapi mereka juga dapat mengejar kemajuan karier dengan terhubung dengan individu-individu berpenghasilan tinggi.
“Masa sulit. Platform kami memberikan kesempatan untuk mendapatkan bantuan ekonomi selama masa-masa yang tidak menentu ini.
Berkencan dengan seseorang yang lebih sukses atau berpengalaman ada manfaatnya," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa dengan semakin dekatnya Hari Valentine, bayi gula rata-rata mendapat tunjangan bulanan hingga RM2.500 yang merupakan bantuan besar bagi mahasiswa yang kesulitan, terutama selama masa-masa sulit ini.
Yang mengejutkan, tiga besar perguruan tinggi dengan rekor bayi gula terbanyak diambil alih oleh perguruan tinggi terkemuka di Subang.
Daftar teratas adalah universitas yang mencatat 3.105 pendaftaran siswa diikuti oleh 2.624 pendaftaran dan di urutan ketiga adalah universitas di Subang Jaya dengan 1.696 pendaftaran. Ada 1.280 pendaftaran dari mahasiswa di universitas negeri di Kuala Lumpur.
Sugar baby disebutkan berusia rata-rata 23 tahun dengan tunjangan bulanan rata-rata RM2.500, sedangkan usia rata-rata seorang sugar daddy adalah 35 dan pendapatan rata-rata mereka dikatakan RM150.000.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |