Ahad, 02 Januari 2022 - 19:22 WIB
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Sinovac diikuti dengan suntikan booster vaksin Covid-19 Pfizer masih berkemampuan rendah dalam melawan virus corona varian Omicron.
Artikel.news, Jakarta - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Sinovac diikuti dengan suntikan booster vaksin Covid-19 Pfizer masih berkemampuan rendah dalam melawan virus corona varian Omicron.
Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Universtias Yale, Kementerian Kesehatan Republik Dominika, dan lembaga lainnya. Namun, studi belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Vaksin dua dosis Sinovac bersama dengan suntikan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang mirip dengan vaksin mRNA dua dosis, menurut laporan MSN.
Tingkat antibodi terhadap Omicron 6,3 lebih rendah jika dibandingkan dengan varian asli SARS-CoV-2 dan 2,7 lebih rendah jika dibandingkan dengan Delta.
Dilansir dari Suara.com, Minggu (2/1/2022), salah satu penulis studi, Akiko Iwasaki, mencuit bahwa mungkin orang-orang yang mendapat vaksin CoronaVac perlu dua dosis booster tambahan untuk mendapat tingkat antibodi yang dibutuhkan untuk melawan Omicron.
Menurut studi yang menganalisis sampel plasma 101 peserta di Republik Dominika ini, vaksin dus dosis CoronaVac saja tidak menunjukkan adanya netralisasi terhadap Omicron.
Pekan lalu, sebuah riset dari Hong Kong menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Sinovac saja tidak menghasilkan respons antibodi yang cukup untuk melawan Omicron dan itu harus ditingkatkan dengan vaksin booster Pfizer.
Sinovac memproduksi CoronaVac, vaksin yang paling banyak digunakan di China dan sudah diberikan kepada negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |