Rabu, 22 Desember 2021 - 18:24 WIB
Ilustrasi penampakan planet Bumi dari luar angkasa
Artikel.news, Makassar - Di antara delapan planet yang ada di tata surya, Bumi merupakan satu-satunya planet yang menampung kehidupan organisme di dalamnya.
Berdasarkan kesepakatan ilmuwan terbaru, tata surya tidak lagi memiliki sembilan planet karena Pluto sudah dimasukkan ke dalam klasifikasi planet katai atau dwarf planet.
Nah, kenapa hanya Bumi yang memiliki kehidupan di tata surya? Apa yang membuat Bumi sangat berbeda dengan planet-planet lainnya?
Dilansir dari IDN Times, berikut penjelasan ilmiahnya.
1. Kadar oksigen
Dilansir laman Earth Sky, kadar oksigen di atmosfer Bumi saat ini mencapai 21 persen dan jumlah ini terhitung sangat masif jika dibandingkan dengan kadar oksigen planet lain.
Bandingkan dengan Planet Mars yang hanya memiliki jumlah oksigen sebesar 0,13 persen, tentu hal ini sangat timpang jika dibandingkan dengan planet Bumi.
Padahal, Mars disorot sebagai salah satu planet yang digadang-gadang menjadi zona tinggal manusia di masa depan.
Merkurius dan Venus yang terdekat dengan Matahari diprediksi hanya memiliki 0,003 persen oksigen di atmosfernya.
Jupiter lebih buruk lagi karena di sana tidak terdapat oksigen sama sekali.
2. Kadar air
Sebanyak 70 persen bagian Bumi terdiri dari air. Jumlah ini terbilang sangat banyak dan jika dikombinasikan dengan oksigen, kehidupan sederhana di zaman purba dapat terbentuk dan berevolusi.
Mars juga diduga dulunya pernah mengandung air dalam jumlah sedikit. Beberapa planet lain yang sangat jauh dari Matahari mungkin punya kandungan air, tetapi kondisinya tentu membeku.
Kondisi Bumi yang cenderung basah pada zona mayoritasnya membuat planet kita makin unggul jika harus dibandingkan dengan ketujuh planet lainnya.
Jangan bandingkan kondisi Bumi dengan Venus atau Merkurius yang tentunya tidak memiliki air di permukaan planet.
3. Intensitas cahaya Matahari
Jika terlalu dekat dengan Matahari, sebuah planet akan bernasib seperti Merkurius dan Venus yang sangat panas dan mustahil ditinggali kehidupan.
Jika terlalu jauh, nasib planet akan layaknya Uranus dan Neptunus yang membeku abadi. Makanya, kandidat planet terbaik jika dilihat dari posisinya memang hanya Bumi.
Mars sebetulnya juga cukup ideal. Namun, iklim yang sangat dingin dan minimnya oksigen menjadi penghalang utama bagi manusia yang di masa depan akan tinggal di sana.
Menurut laman Space, jarak Bumi dan Matahari adalah 149 juta kilometer secara rata-rata. Sementara, jarak antara Mars dan Matahari adalah 235 juta kilometer dan masih dianggap cukup bisa ditoleransi.
4. Perisai planet
Tidak ada satu pun planet di tata surya yang memiliki perisai kompleks, kecuali Planet Bumi yang saat ini sedang kita tinggali.
Dikutip dalam National Geographic, komposisi atmosfer Bumi terdiri dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, 0,9 persen argon, dan 0,1 persen gas lainnya.
Bukan hanya itu, beberapa lapisan tebal juga mengelilingi Bumi dan mereka dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
Mereka adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan lapisan eksosfer. Nah, perisai-perisai ini sanggup melindungi Bumi dari hantaman batuan luar angkasa dan radiasi.
Bagaimana dengan planet-planet lainnya? Sayangnya, keadaan atmosfer mereka sudah sangat rusak dan tidak bisa melindungi planet dari radiasi ataupun hantaman objek luar angkasa lainnya.
5. Medan magnet
Medan magnet yang dimiliki Bumi terbukti mampu melindungi planet ini dari serangan radiasi Matahari yang mematikan.
Jika terlihat aurora di wilayah dingin, itu artinya terjadi pertarungan antara medan magnet Bumi dengan radiasi Matahari yang sudah mencapai Bumi.
Massachusetts Institute of technology melansir bahwa medan magnetik Bumi sudah mulai terbentuk sejak 4,2 miliar tahun lalu.
Hal ini membuktikan bahwa planet kita sudah siap dijadikan tempat tinggal sejak zaman Bumi muda.
Nyatanya, tidak ada planet lain di tata surya yang punya kemampuan medan magnet sempurna layaknya Bumi.
6. Urutan menentukan hasil akhirnya
Tak ada yang seberuntung Bumi. Di antara semua planet di tata surya, hanya Bumi yang memiliki posisi paling strategis.
Planet ini berada di urutan ketiga setelah Merkurius dan Venus. Posisi ini tentu membuat Bumi memiliki berbagai macam iklim yang seimbang dan membuat organisme di dalamnya sanggup berevolusi dalam rentang waktu miliaran tahun.
Ilmuwan dan astronom menyatakan bahwa jika saja Bumi berada di urutan kedua atau keempat, mungkin manusia tidak akan pernah ada saat ini.
Sains menyebutnya sebagai sebuah kebetulan atau keberuntungan besar yang mampu menciptakan probabilitas tinggi berkaitan dengan kemunculan kehidupan di zaman purba.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |