Kamis, 09 September 2021 - 19:27 WIB
Ilustrasi pemain Juventus
Artikel.news, Turin - Pandemi Covid juga berdampak kepada klub-klub sepakbola. Seperti yang dialami klub elite di Liga Italia, Juventus, yang mengalami kerugian hingga Rp3,7 triliun selama pandemi.
Kerugian sebesar Rp3,7 triliun ini terjadi pada periode 2020-2021. Kondisi keuangan Juventus sedang krisis dalam rentang waktu tahun 2020 sampai pertengahan tahun 2021 ini.
Dilansir dari Detik.com, Kamis (9/9/2021), angka itu naik dua kali lipat dari periode sebelumnya. Malah dalam lima tahun terakhir, rupanya Si Nyonya Tua sering merugi.
Tahun 2019-2020, Juventus rugi sebesar 89 juta Euro atau setara Rp1,5 triliun. Sebelumnya di tahun 2015-2016, Juventus merugi 4 juta Euro atau setara Rp 67 miliar.
Kemudian di tahun 2017-2017, Juventus juga merugi di angka 42 juta Euro atau setara Rp707 miliar.
Penyebab kerugian Juventus adalah stadion yang kosong, akibat larangan suporter datang ke stadion karena Pandemi Corona. Pendapatan Juventus, memang disokong paling banyak dari penjualan tiket.
Beberapa sponsor juga mundur diri di sesi pramusim. Yang mana tentu, hal-hal itu turut dirasakan klub-klub sepakbola di seluruh dunia.
Kini di Liga Italia, para penonton sudah boleh datang ke stadion. Hanya saja, kapasitasnya dibatasi 50 persen dan sudah memenuhi syarat-syarat seperti sudah divaksin.
Akibat kerugian yang besar kali ini, tak heran kalau Juventus tidak berbuat banyak di bursa transfer musim panas kemarin.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |