Jumat, 03 September 2021 - 22:04 WIB
Ustad Adi Hidayat
Artikel.news, Makassar – Banyak orang yang sering menyingkat salam dalam agama Islam, assalamu’alaikum, ketika mengirim pesan.
Bentuk menyingkat kalimat assalmu alaikum itu sangat beragam, ada yang menuliskannya dengan “Askum”, Ass”, “salam”, dan lain-lain.
Tetapi, adakah cara menyingkat kalimat assalamu alaikum yang sesuai dan tidak menyalahi aturan?
Dengan alasan karena ditakutkan mengurangi makna dari kalimat assalamu alaikum yang dimaksudkan.
Dilansir dari Jurnal Soreang, Jumat (3/9/2021), Ustad Adi Hidayat memberikan tentang cara menyingkat assalamu alaikum yang benar.
Sebelumnya, mengenai boleh atau tidaknya menyingkat kalimat assalamu alikum itu menurut Ustad Adi Hidayat diperbolehkan.
Dikarenakan, ada beberapa kalimat dalam agama Islam pula yang bisa disingkat penulisannya.
Kalimat “alhamdulillah” misalnya, bisa disingkat dengan tahmid, juga kalimat “subhanallah” bisa disingkat dengan tasbih.
Dengan demikian, tidak masalah dengan menyingkat kalimat asslamu alaikum ketika seseorang hendak mengirimkan pesan.
Namun, bagaimana cara yang tepat dan benar dalam menyingkat kalimat assalamu alaikum tersebut?
Kemudian, Ustad Adi Hidayat menerangkan bahwa alangkah lebih baiknya menyingkat kalimat assalamu alaikum itu dengan tulisan “salam.”
Hal tersebut didasarkan pada salah satu ayat dalam Alquran yang menceritakan mengenai Nabi Ibrahim.
Diceritakan Nabi Ibrahim pernah kedatangan tamu pada malam hari dan tamu tersebut mengucapkan kalimat salam.
Lalu, Nabi Ibrahim menjawab ucapan dari tamu tadi dengan kalimat yang juga salam sebagai singkatan dari assalamu alaikum.
Dengan begitu, dapat dipahami ketika ada seseorang yang menuliskan kalimat salam.
Maksud dari seseorang yang menuliskan kalimat tersebut adalah mengucapkan assalamu alaikum.
Jadi, alangkah lebih baiknya ketika ingin menyingkat kalimat assalamu alaikum ditulis dengan salam, bukan askum, ass, dan yang lainnya.
Lihat artikel asli
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |