Selasa, 20 Juli 2021 - 21:10 WIB
Sultan Brunei Darussalam
Artikel.news, Jakarta - Brunei Darussalam menjadi negara di Asia Tenggara yang tampaknya berhasil menekan penyebaran Covid-19.
Dikutip Zonajakarta.com dari East Asia Forum, pemerintahan Brunei Darussalam dengan cepat menyusun rencana de-eskalasi empat tahap. Rencana ini diperkuat dengan alokasi anggaran khusus sebesar BND15 juta untuk menangani wabah virus dan keadaan darurat.
Dibawah kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah, Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam dengan cepat mengadopsi peraturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk jarak sosial dan isolasi diri, serta pelacakan kontak melalui aplikasi Bruhealth Kesultanan yang diikuti oleh sekitar 90 persen warga.
Melalui strategi kementerian utama berkolaborasi dengan berbagai perusahaan konstruksi dan teknik untuk membangun fasilitas virologi baru dalam waktu dua minggu.
Tak hanya itu, pada 1 Februari, para pejabat mulai menyaring kedatangan dari semua negara, melakukan pemeriksaan suhu di titik masuk.
Terbaru, dikutip Zonajakarta.com dari Borneo Bulletin, Selasa (20/7/2021), Brunei Darussalam melarang orang masuk ke negaranya melalui Indonesia.
Persetujuan masuknya warga negara asing yang berangkat dari atau melalui Indonesia dihentikan sementara dengan segera sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan kondisi Covid-19 di Indonesia dinilai mengkhawatirkan.
Aturan ini berlaku untuk perjalanan masuk semua warga negara asing yang berangkat dengan penerbangan langsung dari atau melalui bandara mana pun di Indonesia. Juga bepergian dari Indonesia ke Brunei melalui transit di bandara lain mana pun.
Pengumuman tersebut dibuat oleh Kantor Perdana Menteri (PMO) pada Senin (19/7/2021), dengan persetujuan Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan dari Brunei Darussalam.
“Selain itu, penghentian sementara juga berlaku bagi warga negara asing yang diberikan pra-persetujuan untuk masuk ke Brunei Darussalam dari Indonesia,” kata PMO.
Sementara itu, Royal Brunei Airlines (RB) menyatakan di situsnya bahwa beberapa penerbangan RB telah dibatalkan karena masalah kesehatan dan keselamatan.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |