Kamis, 15 Juli 2021 - 17:41 WIB
Ustad Adi Hidayat
Artikel.news, Makassar - Adanya larangan memotong kuku dan rambut sebelum berkurban saat Idul Adha belum banyak diketahui orang.
Ustad Adi Hidayat, menjelaskan bahwa ada alasan mulia di balik larangan memotong kuku dan rambut bagi yang ingin berkurban di Idul Adha menurut Ustadz Adi Hidayat.
Sebelum menjelaskan alasan larangan tersebut, Ustadz Adi Hidayat meluruskan pemahaman yang salah di masyarakat.
Menurutnya, selama ini banyak yang salah paham mengenai larangan memotong kuku dan rambut tersebut.
"Banyak orang beranggapan bahwa larangan tersebut diperuntukkan untuk hewan kurban yang akan disembelih," ujar Adi Hidayat, dikutip dari Portal Jember, Kamis (15/7/2021).
Hal itu lantaran banyaknya buku hadist yang beredar di masyarakat yang salah diterjemahkan dari Bahasa Arab.
Setelah itu, sosok yang akrab disapa UAH itu menjelaskan mengapa ada sunnah tentang larangan memotong kuku dan rambut bagi yang berkurban.
Menurutnya, kuku dan rambut merupakan simbol dan saksi dari dosa-dosa manusia selama hidupnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini rambut dan kuku menjadi jejak dari banyaknya dosa yang dilakukan manusia.
Sehingga, kuku dan kuku tidak boleh dipotong agar Allah SWT berkenan mengampuni semua dosa yang berjejak pada rambut dan kuku tersebut.
"Pertanyaannya kenapa tidak dipotong (kukunya) dan dicukur (rambutnya) itu supaya Allah berkenan mengampuni semua (dosa yang ada pada) jejak tubuh kita dari ujung kepala hingga ujung kaki, sebelum dipisahkan dari tubuh kita," katanya.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan, bahwa selama ini banyak dosa yang diperbuat dengan mengikutsertakan kuku dan rambut tersebut.
Untuk itu, menurutnya dikhawatirkan benda yang menjadi jejak dosa tersebut terlepas dari tubuh sebelum Allah mengampuninya.
Ustadz berjenggot tersebut juga mencontohkan salah satu dosa yang menjadikan kuku sebagai jejaknya.
"Bukankah tangan yang menulis status tidak jelas itu ada kuku di dalamnya," kata Adi Hidayat.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |