Selasa, 22 Juni 2021 - 18:48 WIB
Artikel.news, Jakarta - Negara Swiss memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar Rp110 miliar untuk pengembangan SDM (sumber daya manusia) di sektor industri.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arus Gunawan mengatakan, Selasa (22/6/2021), dilansir dari Detik.com.
Menurut Arus Gunawan, bantuan untuk mengembangkan SDM industri melalui pendidikan vokasi industri.
"Pengembangan SDM unggul di sektor Industri dapat terlaksana melalui Program Vokasi Industri, didukung mitra dalam negeri dan luar negeri," ujar Arus.
Swiss memberikan bantuan teknis sebesar Rp110 miliar yang direncanakan dalam dua fase, yaitu fase pertama dari tahun 2018 sampai 2022 dan dilanjutkan pada fase kedua hingga tahun 2026. Kerja sama antara kedua negara ini disebut sudah berlangsung lama sejak penandatanganan MoU pada 26 Januari 2018 di Davos, Swiss.
Arus mengemukakan, Kemenperin saat ini memiliki 9 SMK, 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas dengan basis kompetensi dan pendidikan sistem ganda (dual system). Di mana Dual System tersebut merupakan hasil sistem pendidikan yang adopsi dari negara Eropa termasuk Swiss.
Kerja sama antar kedua negara ini dinamakan Proyek S4C (Skill for Competitiveness) yang diperuntukkan untuk mengembangkan pendidikan vokasi sistem ganda. Setidaknya ada empat fokus pengembangan yang berada di bawah Politeknik dan Akademi Komunitas di bawah Kementerian Perindustrian dan Politeknik di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Keempatnya adalah Politeknik lndustri Logam Morowali, Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng, Politeknik lndustri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Politeknik Industri Petrokimia Banten yang masih dalam proses pengajuan izin operasional serta Politeknik Negeri Jember. Kemudian, bantuan teknis yang diberikan akan disalurkan dalam bentuk pengembangan kampus dan penguatan sistem kegiatan.
Kegiatan yang dimaksud seperti penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan industri, asesmen kebutuhan peralatan workshop atau laboratorium, peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan manajemen kampus, dukungan terhadap akreditasi kampus, dan memfasilitasi kerjasama dengan lndustri.
Selain itu, Swiss juga memberikan dukungan melalui konsultan teknis yang ditempatkan di setiap Politeknik dan Akademi Komunitas dalam Proyek S4C, termasuk di Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng di mana 100 persen lulusannya telah terserap sektor industri.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |