Ahad, 20 Juni 2021 - 19:33 WIB
Disney Pixar baru saja merilis film animasi terbaru yang berjudul Luca pada Jumat (18/6/2021).
Artikel.news, Jakarta – Disney Pixar baru saja merilis film animasi terbaru yang berjudul Luca pada Jumat (18/6/2021).
Film yang tayang di plaform streaming Disney+ Hotstar ini bercerita tentang seorang bocah laki-laki bernama Luca dan sahabatnya Alfonso yang merupakan seorang monster laut.
Mereka memberanikan diri berpetualang bersama di musim panas di tepi kota pantai Riviera, Italia. Bersenang-senang menjelajah kota tersebut, mereka juga harus menyembunyikan identitas asli sebagai monster laut.
Dalam wawancara eksklusif bersama VIVA baru-baru ini, sutradara Luca, Enrico Casarosa menyebut bahwa film garapan terbarunya ini terinspirasi dari animasi Jepang.
"Saya suka semua film dan film itu mempengaruhi saya. Ketika saya kecil, saya tumbuh dengan animasi Jepang dan saya suka dengan karya Ayumi dan itu memberikan pengaruh besar untuk saya. Saya telah mencintai komik karyanya selama bertahun-tahun dan itu memberikan saya inspirasi," kata Enrico, dilansir dari Viva.co.id, Minggu (20/6/2021).
Tidak hanya dari segi cerita, setting dan tampilan film ini juga dipengaruhi oleh animasi dan balok kayu Jepang.
“Kami tahu kami ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan menggunakan beberapa titik referensi. Banyak yang datang dari animasi 2D yang saya sukai sejak kecil. Saya dibesarkan di Italia, tetapi menonton banyak kartun Jepang di tahun 1980-an,” ucapnya.
“Cetakan balok kayu penyederhanaan refleksi yang indah, misalnya sangat menarik dan cantik. Mereka tampaknya menginspirasi banyak animasi Jepang dan cat air yang saya kagumi. Jadi kami menghabiskan banyak waktu untuk melihatnya,"ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Enrico juga mengungkapkan bahwa film Luca juga cukup berbeda dengan film animasi yang telah ia garap sebelumnya. Sebagai informasi, latar tempat film ini dibuat semirip mungkin dengan kota tempat Enrico lahir dan dibesarkan di kampung halamannya di Italia.
"Jadi perbedaannya adalah karena cakupannya jauh lebih besar sehingga Anda ingin semua orang menyukainya. keluarga perlu tertawa, dan anak-anak perlu merasakan sesuatu emosi untuk dirasakan. Jadi saya merasa perlu membuat lebih banyak emosi. Itu adalah tantangan yang menarik. Hal ini juga yang membuat terasa berbeda karena mempertahankan beberapa keajaiban itu dan fantasi," kata dia.
Tidak hanya dari segi cerita, setting dan tampilan film ini juga dipengaruhi oleh animasi dan balok kayu Jepang.
“Kami tahu kami ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan menggunakan beberapa titik referensi. Banyak yang datang dari animasi 2D yang saya sukai sejak kecil. Saya dibesarkan di Italia, tetapi menonton banyak kartun Jepang di tahun 1980-an,” ucapnya.
“Cetakan balok kayu penyederhanaan refleksi yang indah, misalnya sangat menarik dan cantik. Mereka tampaknya menginspirasi banyak animasi Jepang dan cat air yang saya kagumi. Jadi kami menghabiskan banyak waktu untuk melihatnya,"ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Enrico juga mengungkapkan bahwa film Luca juga cukup berbeda dengan film animasi yang telah ia garap sebelumnya. Sebagai informasi, latar tempat film ini dibuat semirip mungkin dengan kota tempat Enrico lahir dan dibesarkan di kampung halamannya di Italia.
"Jadi perbedaannya adalah karena cakupannya jauh lebih besar sehingga Anda ingin semua orang menyukainya. keluarga perlu tertawa, dan anak-anak perlu merasakan sesuatu emosi untuk dirasakan. Jadi saya merasa perlu membuat lebih banyak emosi. Itu adalah tantangan yang menarik. Hal ini juga yang membuat terasa berbeda karena mempertahankan beberapa keajaiban itu dan fantasi," kata dia.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |