Sabtu, 19 Juni 2021 - 18:10 WIB
Pendiri JNE, Johari Zein
Artikel.news, Jakarta - Johari Zein dikenal sebagai pengusaha besar, pendiri yang kini menjadi komisaris JNE. Bisnis raksasa yang dikelolanya adalah usaha kurir atau pengantaran yang bernama JNE.
Dilansir Haibunda.com dari kanal Youtube Coach Yudi Chandra, Sabtu (19/6/2021), Johari Zein mengatakan bahwa JNE bisa sebesar sekarang berkat sedekah.
"Iya saya rasa, banyak orang yang mengatakan seperti itu. Mengatakan JNE itu menggunakan manajemen spiritual," ungkap pria 67 tahun ini.
"Itu salah satu yang orang percaya karena di dalam praktiknya kita itu setiap kali kegiatan kita selalu ada anak-anak yatim yang kita undang. Anak-anak yatim yang kita santuni," sambungnya.
Kegiatan seperti itu rupanya sudah berjalan selama 29 tahun. Johari mengaku selalu ingin membahagiakan anak yatim, mengajak mereka gembira. Jadi, bentuknya tidak harus selalu berupa santunan.
"Tapi santunan salah satunya lah. Tapi yang lain-lain bisa kita lakukan, misalnya kita ajak mereka makan di restoran," jelas ayah lima anak itu.
"Nonton film bareng kalau ada film yang cocok untuk anak yatim itu juga kita lakukan. Bahkan kita ajak mereka belanja bareng di supermarket," ujarnya.
Johari mengatakan, manfaat sedekah begitu banyak dan lebih dari apa yang dirasakan. Namun, menurutnya, bisa saja jika tidak dibukakan mata hatinya, belum tentu bisa merasakan keberkahan tersebut.
"Sebetulnya banyak ya, kalau kita telusuri, kalau kita teliti. Tentu saja keberkahan, hikmah dari sebuah peristiwa itu yang semuanya adalah datang dari Allah, datang dari Tuhan kita. Cuma kalau kita tak dibukakan mata hatinya belum tentu kita bisa melihatnya juga," jelasnya.
Sang crazy rich mualaf ini juga bercerita bagaimana bisnisnya perlahan bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998 dan memilih membantu orang-orang untuk menjalankan bisnis.
"Cuma kalau saya ingat, kalau di JNE itu adalah di tahun 1998 ketika terjadi krisis ekonomi kita melihat banyak orang kena PHK," katanya.
Johari mengenang, kebetulan JNE itu masih jalan. Lalu pihaknya menawarkan menjadi agen dengan modal yang seadanya. Bahkan dari JNE menyediakan timbangan waktu awalnya itu mereka bisa buka bisnis pengiriman.
"Di tahun 1998 itu bisnisnya masih kecil, orang ada yang mau ada yang tidak. Awalnya tidak begitu menguntungkan tapi bisa jalan," kenangnya.
"Tanpa disadari, di tahun 2000, kita sudah mulai melihat ada bisnis e-commerce gitu. Online selling, Kaskus, itu mulai kelihatan dan di tahun 2010," jelasnya
Sejak online selling ada, Johari mengaku JNE sudah bisa menghasilkan omzet Rp1 triliun dalam waktu satu tahun. Kemudian, naik per tahunnya sekitar 30-40 persen.
"Memang bisa tumbuh segitu cepat karena agen kita itu yang banyak karena itu cocok dengan modal bisnisnya. Itu kan sesuatu yang menurut saya keajaiban dari sedekah," ungkapnya.
Johari juga mengungkapkan bahwa peran istrinya juga begitu besar dalam kariernya. Sang istri, Noerlaila, selalu memberikan dukungan dan menjadi teman bicara yang baik.
"Nah, ketika mencari pasangan, tentu itu menjadi ukuran yang dipertimbangkan, dan ketika saya memilih dan menjadi seorang mualaf, saya melihat istri saya lebih banyak mengambil posisi mendukung saya dan bisa menjadi teman bicara yang sangat menyenangkan," ucapnya.
Lalu, katanya, akibat dari kondisi seperti itu, membuat Johari lebih fokus ke pekerjaannya. "Karena tipe saya itu memang lebih suka menyelesaikan pekerjaan itu secepat-cepatnya karena kemungkinan ada pekerjaan lain di esok hari," ungkapnya.
"Nah, masalah keluarga kalau tidak penting itu tidak saya urus, dan saya sangat bersyukur karena istri saya selalu menyelesaikan masalah anak-anak, masalah sekolah, itu dengan semua keahliannya," ucap Johari bersyukur.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |