Rabu, 02 Juni 2021 - 20:07 WIB
PSM Makassar terancam tak bisa ikut bertanding di Liga 1 tahun 2021 ini. Hal ini disebabkan karena tunggakan gaji para pemain tak belum diselesaikan oleh manajemen PSM.
Artikel.news, Makassar - PSM Makassar terancam tak bisa ikut bertanding di Liga 1 tahun 2021 ini. Hal ini disebabkan karena tunggakan gaji para pemain tak belum diselesaikan oleh manajemen PSM.
Kini, PSM Makassar harus berburu dengan waktu untuk segera melunasi semua gaji pemain yang tertunggak. Batas akhirnya adalah kickoff Liga 1 2021/2022 yang rencananya digulirkan mulai 10 Juli 2021.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), meminta agar PSM segera melunasi tunggakan gaji agar bisa mendaftarkan pemain untuk musim 2021/2022.
Manajer APPI, Ponaryo Astaman, menyebut PSM punya waktu sebelum kickoff Liga 1 2021/2022 bergulir untuk menunaikan kewajibannya.
Menurut Ponaryo Astaman, jika PSM gagal menyelesaikan masalahnya sampai tenggat waktu yang diberikan maka tidak boleh ikut kompetisi. PSM dilarang mendaftarkan pemain untuk liga selagi masih ada urusan tunggakan gaji.
"Deadline-nya sampai kompetisi mulai. Kalau sebelum kompetisi mulai belum selesai, mereka tidak bisa melakukan pendaftaran pemain baru. Kalau sanksi sudah kelar dan hari pendaftaran masih buka ya bisa daftar pemain," ujar Ponaryo, dilansir dari Bola.net, Rabu (2/6/2021).
Terkini, Ponaryo Astaman mendapatkan informasi PSM sudah menyicil gaji pemain. Namun, sistem mengangsur inilah yang membuat sanksi untuk PSM belum bisa dicabut.
"Info terakhir yang saya dapat sudah mulai dilakukan pembayaran oleh PSM, jumlahnya belum tunai dan sekaligus. Artinya bertahap. Akan tetapi, itu tidak berimbas terhadap sanksinya kalau belum lunas, karena bunyi keputusannya kan lunas. Tunai," katanya.
Setelah masalah ini selesai, para pemain PSM Makassar akan melaporkannya ke APPI. Kemudian APPI akan meneruskannya ke National Disputer Resolution Chamber (NDRC).
"Nanti dari pemain lapor ke APPI, kemudian kita masukkan lagi ke NDRC, ini loh PSM Makassar sudah menyelesaikan keputusannya, buktinya ini ini ini. Begitu dilihat sama NDRC oke, sudah bener, lunas, berarti hukuman itu dicabut, itu disosialisasikan dan diteruskan ke operator liga," ujar Ponaryo.
T
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |