Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:11 WIB
Satgas Penanganan Covid-19 meminta kepada masyarakat agar tak perlu khawatir berlebihan terhadap mutasi Covid-10. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menuturkan, mutasi varian baru Covid-19 adalah hal yang alamiah. Dia pun meminta masyarakat tidak terlalu khawatir yang berlebihan.
Artikel.news, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 meminta kepada masyarakat agar tak perlu khawatir berlebihan terhadap mutasi Covid-10. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menuturkan, mutasi varian baru Covid-19 adalah hal yang alamiah. Dia pun meminta masyarakat tidak terlalu khawatir yang berlebihan.
"Mutasi virus itu proses alamiah dan kita tidak perlu kemudian khawatir berlebihan," kata Sonny dalam diskusi virtual Polemik Trijaya bertajuk Varian Baru Covid-19," dikutip dari Okezone.com, Sabtu (22/5/2021).
Akan tetapi, sedikitnya ada empat hal yang harus diperhatikan secara seksama. Pertama, jika varian Covid-19 berdampak terhadap kemampuan PCR untuk mendeteksi apakah positif dan negatif, maka itu bisa terjadi false negatif. Sonny pun mengklaim sampai dengan hari ini hal tersebut belum berpengaruh.
"Hal yang kedua, apakah dengan mutasi virus tingkat penularannya menjadi lebih tinggi? Pada beberapa laporan, untuk varian B117 asal Inggris, memang diperkirakan 50 persen lebih menular daripada virus yang asli dan lebih berbahaya. Tetapi kan belum ada bukti ilmiahnya," ujarnya.
Lalu kemudian yang ketiga, apakah mutasi Covid-19 memiliki dampak pada keparahan penyakit, pihaknya belum bisa menjawab detil dan pasti. Hal itu dikarenakan masih dalam proses pengamatan ilmiah.
"Mutasi virus berdampak terhadap efikasi vaksin atau efektivitas vaksin, ini menurut laporan yang ada, varian B117 dari Inggris ini berpotensi menurunkan kemampuan antibodi dalam menetralisir virus," ujarnya.
Dia menjelaskan, varian baru Covid-19 yang saat ini paling menjadi perhatian adalah B1351 yang berasal dari Afrika Selatan. Menurut dia, berdasarkan beberapa laporan, varian tersebut juga memiliki karakteristik melemahkan efektivitas vaksin.
"Tetapi walaupun demikian kita belum ya menerima hasil kajian resmi, ini kan masih dalam pengamatan dan perkiraan," katanya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |