Ahad, 09 Mei 2021 - 20:05 WIB
Anna Silvia
Artikel.news, Makassar - Anna Silvia, wanita asal Menangan, Serengan, Kota Solo, sudah tiga tahun terakhir bekerja sebagai pramugari Emirates Airlines, tepatnya sejak 2019 lalu.
Tapi siapa sangka sebelum bekerja di maskapai yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) itu, ternyata Anna pernah ditolak saat mendaftar sebagai pramugari maskapai di Indonesia.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu menceritakan sejak lulus dari SMAN 1 Solo ia memiliki cita-cita mengunjungi tiga kota di tiga negara berbeda. Ketiganya yakni Napoli di Italia, Istanbul di Turki, dan Dubai di UEA.
Perempuan berusia 27 tahun ini awalnya tak yakin bisa mewujudkan mimpinya itu. Ia menyebut mimpi ke luar negeri itu cukup mustahil mengingat di lingkungannya, gadis usia 20-an tahun harus segera menikah.
Selain itu, Anna mengaku dari keluarga yang ia sebut super religius. Bahkan, ketika ia menceritakan mimpinya pergi ke Malaysia, ia malah diejek oleh lingkungannya.
“Dari awal ke luar negeri saya bangun dari nol dan saya membiayai diri sendiri. Meskipun keluarga saya terbilang mampu. Mimpiku adalah tanggung jawabku. Saya tidak ingin jadi beban, saya memutuskan mencari beasiswa sejak di kampus,” ungkap pramugari cantik ini dilansir dari Solopos.com, Minggu (9/5/2021).
Saat kuliah, Anna bergabung dengan organisasi pertukaran pelajar, AISEC. Dari situ ia berhasil mewujudkan mimpinya mengunjungi Italia pada akhir masa perkuliahan. Selama di Italia pada Mei hingga Juli 2013, ia dibiayai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kunjungan ke Italia itu pun membuka pandangannya untuk berkeliling dunia. Setelah lulus kuliah, ia mengikuti program work away. Program itu membawanya ke negara impian ke dua yakni, Turki.
Di Istanbul, Turki, ia magang berbagai pekerjaan yang tak biasa ia lakukan. Dari magang itu, ia memperoleh tempat tinggal dan makan gratis meskipun tanpa digaji selama tiga bulan pada September 2016.
Namun, saat travelling ia mampu menekan pengeluaran sangat banyak. "Kunjungan ke dua ke negara impian semakin mendorong saya untuk berkeliling dunia. Saya akhirnya mendaftar jadi pramugari Qatar Airways di Singapura pada 2017,” paparnya.
Perempuan asal Solo itu pun diterima sebagai pramugari Qatar Airways dan bekerja di Qatar. Dari sana ia mencari peluang lain dan mendapat informasi Emirates Airline, maskapai dari negara ketiga di daftar cita-citanya, UEA, membuka perekrutan.
"Saat itu open recruitment di Jakarta, cukup terkejut dengan jumlah peserta yang mencapai 2.000-an orang dari seluruh dunia. Hanya empat orang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan yang diterima Emirates Airline. Saya termasuk yang berangkat ke Dubai," ujarnya.
Anna bercerita diterima di Emirates Airline pada percobaan pertama. Padahal saat berusia 18 tahun dara asal Solo itu pernah mendaftar sebagai pramugari di maskapai besar Indonesia, namun ditolak. Ia mengakui kurang persiapan.
“Mimpi itu akhirnya jadi nyata. Padahal sering kali saya disepelekan. Saya berangkat dari Solo, dan merasakan mimpi itu jadi nyata,” paparnya.
Kini, Anna sudah tiga tahun terbang bersama maskapai Internasional itu. Sebelum pandemi dalam sebulan ia terbang 80 jam hingga 100 jam. Namun, selama pandemi ini hanya sekitar 40 jam sebulan dengan berbagai tujuan termasuk ke Indonesia.
Tiga bulan sekali ia terbang ke Jakarta, Indonesia. Menurutnya, tugasnya adalah memberikan informasi dalam bahasa Indonesia kepada penumpang Indonesia.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |